Pengalaman Pertama Naik KRL Solo-Jogja

image
dok. pribadi.

Cuaca Jumat siang itu, 3 Desember 2021, cukup syahdu, mendung sedari pagi. Dan itu menjadi hari pengalaman pertama naik kereta KRL --kereta rel listrik-- Solo-Jogja, meski sudah hampir satu tahun beroperasi.

Tiba di depan palang pintu parkir otomatis Stasiun Balapan sekitar pukul 13.20 WIB. Bergegas cari area parkir motor yang strategis. Di mana lagi kalau bukan di bawah pohon, maklum tempat parkirnya alam terbuka beratapkan langit.

Lanjut berjalan kaki menuju KRL. Jujur, cukup lumayan jarak yang mesti ditempuh. Menyusuri papan petunjuk hingga sampai pada eskalator pertama, cukup tinggi dan lebarnya hanya muat satu orang dewasa.

image
dok. pribadi.

Naik eskalator dan sampailah di lantai satu. Tak seberapa jauh dari eskalator, mbak keamanan menyambut, lengkap dengan alat cek suhu. Di tempat itu pula, status vaksinasi kita dicek, sudah vaksin apa belum. Bisa langsung menunjukkan kartu atau sertifikat vaksin atau pun melalui aplikasi peduliindungi.id.

Bila sudah selesai dicek, lanjut ke loket untuk membeli kartu KRL, maklum saja belum punya. Kalau sudah punya tentu tak perlu ke loket, kecuali saldo habis. Harga kartu KRL Rp. 30.000,- dengan isi saldo Rp. 10.000,-. Sementara untuk sekali jalan Solo-Jogja dikenai tarif Rp. 8.000,-. Kalau mau PP --pergi pulang-- Solo-Jogja, mending sekalian ditambah saldonya.

Berbeda dengan di ibu kota, kartu KRL di sini tidak bisa diuangkan kembali. Namun tenang, meski lama tak dipakai saldo tak akan hangus. Asal kartu masih bagus, selama itu pula bisa dipakai, begitu terang mas loketnya.

Dari loket, lanjut ke eskalator kedua --dekat mbak satpam yang memerikasa tadi–, turun ke lantai dasar kembali. Tak jauh dari eskalator, sudah nampak palang otomatis KRL. Di palang tersebut ada petunjuk “tempel kartu di sini”.

Nah, tempel kartu KRL-nya di tulisan tersebut hingga lampu indikator berwarna hijau yang artinya palang bisa kita geser tuk masuk. Bila indikator belum menyala maka palang takkan bisa kita geser untuk masuk. O iya, nempel kartunya tepat di tulisan “tempel kartu di sini” ya, jangan di pinggirnya sebab dijamin pasti gak bisa masuk.

image
dok. pribadi.

Jalan kaki berlanjut ke KRL. Sekitar pukul 13.50 sudah sampai juga di KRL yang masih stanby menunggu jadwal pemberangkatan pukul 14.30. Lanjut dengan mencari tempat duduk yang paling strategis. Kebijakan terkait covid-19, mengharuskan penumpang duduk dengan menjaga jarak. Imbasnya, jumlah penumpang yang dapat duduk terbatas.

image
dok. pribadi.

Bagi kalian yang masih muda dan bugar, sangat disarankan tidak duduk di bangku yang diprioritaskan untuk manula, disabilitas, ibu hamil, dan lain-lain yang memerlukan perhatian ekstra. Atau kalau tetap nekat, kemungkinan akan terusir jika sang empunya kursi datang. Letak bangku tersebut berada di pojok setiap gerbong.

Perjalanan Solo-Jogja memakan waktu 1 jam 8 menit. Selama perjalanan, para petugas menjalankan perannya dengan baik, yakni menegakkan protokol kesehatan. Petugas tak akan segan menegur penumpang yang melanggar protokol kesehatan. Namun alhmdulilllah, penumpang KRL Solo-Jogja juga sangat disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Kurang lebih seperti itulah pengalaman pertama naik KRL Solo-Jogja. Happy weekend.

3 Likes

30 ribu = 1 jam 8 menit

mau tidur nanggung, gak tidur ngantuk, akhirnya mainan hp :iphone: