Pengalaman Hidup Pasang Surut Sebagai Angkatan 2020 di Era Pandemi

Era pandemi yang melanda berdampak sangat besar pada seluruh seluk beluk kehidupan, khususnya yang akan saya bahas kali ini pada sektor pendidikan. Bermula dimana sekolah tingkat SMA diliburkan cukup panjang demi menghindari pertemuan tatap muka untuk menghambat penyebaran virus covid. Namun diluar ekspektasi, pandemi di indonesia semakin parah hingga mengubah sistem berlakunya pendidikan di Indonesia menjadi daring. Saya sebagai siswa kelas 12 pun ikut mendapat dampaknya yang merugikan dengan liburnya sekolah yang cukup lama namun disisi lain tes pendaftaran SBMPTN semakin lama semakin dekat. Bahkan Ujian Nasional untuk lulusan angkatan 2020 pun ditiadakan sehingga yang mulanya mengira hanya libur yang cukup panjang tetapi hal itu malah menjadi hari terakhir angkatan 2020 menempuh sekolah di tingkat SMA.

Cobaan bagi angkatan 2020 pun masih berlanjut dimana LTMPT sebagai pihak penyelenggara SBMPTN tahun ini mengumumkan bahwa terdapat banyak sekali aturan aturan baru yang berbeda dari tahun sebelumnya dan bahkan bisa dikatakan cukup merugikan. Dimana yang seharusnya SBMPT dilakukan setelah nilai UTBK keluar, pada tahun ini sistem diubah menjadi peserta memilih kampus terlebih dahulu lalu setelahnya baru nilai UTBK keluar. Hal ini cukup tricky bagi sebagian orang yang tidak pintar dalam menempatkan pilihan serta pandai dalam mengukur kemampuannya. Contohnya terhadap diri saya, semenjak bangku SMA prodi impian yang saya inginkan adalah program studi Hukum, bahkan semenjak lolos jalur SNMPTN pun saya memilih program studi Hukum, begitu juga dengan jalur SBMPTN saya pun masih ingin tetap masuk dalam program studi Ilmu Hukum. Tanpa saya sadari hal ini malah membuang kesempatan SNMPTN saya, karena setelah semua terjadi saya baru menyadari bahwa nilai yang saya dapat belum memenuhi nilai yang memumpuni untuk masuk hukum namun saya tetap memilihnya dan alhasil saya gagal dalam SNMPTN. Dan sayangnya di SBMPTN pun saya juga gagal dalam mencapai impian semenjak bangku SMA saya untuk masuk ke program studi Hukum. Namun tuhan berkata lain, setelah dapat mengikhlaskan pilihan prodi impian, ternyata rezeki saya bukan disitu dan saya bersyukur bisa diterima di prodi D3 Akuntansi Universitas Sebelas Maret.

Dalam perkembangannya, mungkin keluh kesah perkuliahan di era pandemi yang saya rasakan adalah semua sistem dalam pembelajaran dilakukan secara daring dan online. Selain itu dengan pembelajaran online hal ini membuat untuk sementara ini belum dapat bertemu dengan teman teman baru, merasa kurang efektif dalam menerima dan menyerap ilmu dengan maksimal, hingga materi yang diberikan pun serba online baik melalui ppt, pdf, ataupun menggunakan e-book.

Mungkin sedikit ceita pengalaman hidup diatas merupakan pengalaman yang tak ternilai dalam hidup saya, terlebih tentang perjuangan yang saya rasakan dan mungkin juga dirasakan oleh seluruh siswa di Indonesia, khususnya angkatan 2020. Semua orang pasti tidak menginginkan terjadi pandemi seperti ini, namun ini semua memang harus dilewati dan seluruh elemen masyarakan harus merapatkan barisan dalam melawan pandemi virus Covid-19. Besar harapan saya era pandemi ini dapat cepat berlalu dan semua dapat kembali seperti sediakala. Sekian dan terima kasih

Wassalamualaikum Wr. Wb.