Metode Analisis Wacana, Apa Saja Ya?

Screenshot (686)

Kita pasti mengenal apa itu yang disebut dengan wacana. Chaer (2012:267) berpendapat bahwa wacana ialah satuan dari bahasa yang tersusun dengan lengkap. Hal tersebut mengakibatkan wacana menjadi satuan gramatikal yang paling tinggi atau paling besar di dalam hierarki gramatikal. Di dalam wacana tentu terdapat sebuah proses analisisnya. Dan di dalam analisis wacana tersebut pasti terdapat metode-metode yang dapat mendukung terlaksananya proses analisis wacana dengan baik. Terdapat empat metode yang sering digunakan untuk menganalisis sebuah wacana. Keempat metode tersebut yaitu metode distribusional, metode pragmalinguistik, metode konten analisis, serta metode deskriptif.

A. Metode Distribusional
Metode distribusional ialah metode yang fokus utamanya terletak pada tujuan dari analisis struktur wacana yang bersifat internal. Aspek eksternal wacana atau konteks biasa diabaikan dalam metode analisis ini. Di dalam metode ini terdapat dua teknik yang tujuannya untuk menganalisis pola keruntutan suatu wacana yaitu teknik permutasi (balik) dan teknik substitusi (ganti).

  1. Teknik Permutasi ➞ menurut Sudaryanto (1985:44), terdapat 2 hal yang akan secara khusus dibahas pada teknik ini yaitu kesejajaran atau kelancaran makna dalam rangkaian sebuah kalimat serta ketegaran letak suatu unsur dalam susunan yang beruntutan.
  2. Teknik Substitusi ➞ teknik ini menggunakan cara mengganti bagian atau unsur kalimat tertentu dengan unsur lain yang terdapat di luar kalimat yang bersangkutan untuk menganalisis kalimat atau serangkaian kalimat (Sudaryanto, 1985:27).

B. Metode Pragmalinguistik
Metode yang terdiri dari gabungan antara analisis pragmatik dengan analisis linguistik disebut dengan metode pragmalinguistik. Di dalamnya, wacana dipandang berdasarkan statusnya sebagai satuan lingual atau struktur dari kebahasaan. Dalam penggunaan metode ini, aspek-aspek dari pragmatik atau pemakaian bahasa yang bersifat langsung lebih dikedepankan. Terdapat empat kancah pragmatik yang dibahas pada metode ini yaitu deiksis, tindak ujar, praanggapan, dan implikatur.

C. Metode Konten Analisis
Ini merupakan metode yang dapat juga disebut dengan metode analisis isi. Menganalisis isi suatu wacana menjadi tujuan yang diterapkan pada metode ini. Penyusunan interpretasi penelitian yang sesuai dan bersifat komprehensif juga menjadi tujuan lain dalam metode konten analisis ini. Menurut Darmiyati Zuchdi (1993:28), langkah-langkah penelitian yang sesuai dengan prosedurnya dengan penerapan metode ini ada empat, yaitu:

  1. Langkah pengadaan data yang terdiri dari menentukan satuan/unit, menentukan sampel, dan merekam atau mencatat.
  2. Langkah reduksi data yaitu dengan mengurangi data yang kurang berkaitan.
  3. Langkah inferensi yaitu proses pengambilan kesimpulan.
  4. Langkah analisis yaitu sebuah proses untuk mencari isi serta makna simbolik.

D. Metode Deskriptif
Arikunto (1993:310) menjelaskan bahwa metode deskriptif berfungsi sebagai metode yang memberikan gambaran atau uraian tentang objek yang diteliti. Di dalam penerapan metode ini, objek atau data akan dijelaskan secara apa adanya, bersifat objektif, dan natural. Terdapat tiga langkah dalam menganalisis deskriptif surat kabar yaitu pemilihan dan penentuan jenis wacana yang akan digunakan dalam penelitian, penentuan unit analisis, dan yang terakhir penganalisisan satuan data atau objek.

Referensi :
Chaer, Abdul. (2012). Linguistik Umum (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyana. (2005). Kajian Wacana: Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.