Menjaga dan Menyelamatkan Lingkungan Hidup

Pandemi Covid-19: Menjaga dan Menyelamatkan Lingkungan Hidup

BRAFOPMK - Ketika Pandemi Covid-19 menyebar, belakangan populer juga pembahasan terkait penularan penyakit melalui hewan, terutama satwa liar yang kerap diperjual belikan secara ilegal. Artinya, publik pun menyoroti keharusan pemerintah dan aparat untuk benar-benar mengendalikan perburuan dan perdagangan ilegal pada satwa liar.
Pandemi yang sedang terjadi ini memaksa pemerintah untuk melakukan tindakan pencegahan penularannya dengan melakukan pembatasan sosial di beberapa daerah yang berstatus waspada.Akan tetapi, hal tersebut tidak menyurutkan perburuan dan perdagangan satwa liar secara ilegal. Sehingga hal ini mencerminkan pemberlakuan new normal pun tak berpengaruh nyata pada bisnis satwa liar secara ilegal.
Dari sekelumit contoh kasus pada isu-isu lingkungan hidup ini dapat memperlihatkan pemberlakuan new normal dalam isu lingkungan tidak sepenuhnya berpengaruh nyata. Sebagian isu besar lingkungan hidup memang terkait dengan kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembatasan sosial.
Munculnya penyakit-penyakit baru pun dapat menjadi risiko terbutuk apabila kita melakukan pembiaran terhadap perburuan dan perdagangan ilegal satwa liar. Pada contoh kasus emisi karbon itu telah memberikan pembelajaran kepada kita dampak yang ditimbulkan bilamana pemerintah secara tegas memberlakukan aturan protokol kesehatan.
Di mana yang dikampanyekan oleh pemerintah salah satunya ialah bekerja dari rumah dan belajar dari rumah yang secara otomatis mengurangi beban transportasi di jalanan. Hal ini pun mengakibatkan beban kendaraan pun berkurang dan penggunaan bahan bakar pun berkurang.
Seiring dengan beberapa hal yang telah disebutkan, pandangan penulis terkait penderitaan lingkungan hidup ada baiknya kita kurangi dan lebih merawat lingkungan hidup di sekitar kita. Pertama, kita mesti bisa berdamai dengan lingkungan di sekitar kita.
Masyarakat perkotaan ataupun pedesaan pun harus mendapat jaminan kesehatan dengan menerapkan prinsip-prinsip kesehatan lingkungan, bukan hanya mengandalkan pemerintah semata. Pemerintah sebaiknya pun memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat terkait pemeliharaan lingkungan yang sehat.
Masyarakat dapat memperoleh hal tersebut melalui tindakan-tindakan budaya bersih untuk diri sendiri dan keluarga serta sekeliling sekitar. Salah satu hal yang juga mesti diupayakan ialah penggunaan pupuk dan pestisida alami untuk produksi pertanian.
Kebijakan pemerintah baiknya tidak hanya tentang penerapan protokol kesehatan. Akan tetapi pada protokol penyelamatan lingkungan hidup yang berfungsi sebagai benteng pertahanan terhadap penyakit. Melimpahnya sumberdaya alam di dalam negeri menjadi suatu berkah tersendiri bila pemerintah berani untuk mengeksplorasi lebih jauh manfaat dari sumberdaya alam yang dimiliki.
Penelitian-penelitian terkait berbagai macam obat penyakit-penyakit berbahaya seperti Covid-19 ini perlu terus didukung. Selain itu penelitian untuk eksplorasi jumlah ketersediaan dan cara budidaya tanaman-tanaman yang berguna semestinya juga diberikan perhatian yang serius.
Maka dari itu, perlindungan atas masyarakat adat menjadi salah satu hal yang utama di dalam konservasi keanekaragaman hayati. Sembari mendukung penelitian, pemerintah perlu menyiapkan skema penyelamatan dengan menegakkan hukum-hukum yang berhubungan dengan lingkungan hidup.
Berbagai macam tindakan yang telah dijabarkan tersebut tentunya dapat dilakukan bila kita semua mau untuk bahu-membahu memperbaiki kondisi lingkungan kita di masa new normal ini.
Pemerintah tidak akan bisa bergerak sendiri bila masyarakat tidak mendukung kebijakannya, sebaliknya masyarakat tidak akan mampu menyelamatkan lingkungan hidup yang sekarat ini dengan visi kehidupan lebih baik bila pemerintah tak memiliki perhatian pada sektor lingkungan hidup. Mari bergandengan tangan untuk menyelamatkan lingkungan hidup yang sekarat untuk kehidupan mendatang.

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Lingkungan Hidup
Ketika Pandemi Covid-19 menyebar, belakangan populer juga pembahasan terkait penularan penyakit melalui hewan, terutama satwa liar yang kerap diperjual belikan secara ilegal. Artinya, publik pun menyoroti keharusan pemerintah dan aparat untuk benar-benar mengendalikan perburuan dan perdagangan ilegal pada satwa liar.
Pandemi yang sedang terjadi ini memaksa pemerintah untuk melakukan tindakan pencegahan penularannya dengan melakukan pembatasan sosial di beberapa daerah yang berstatus waspada. Akan tetapi, hal tersebut tidak menyurutkan perburuan dan perdagangan satwa liar secara ilegal. Sehingga hal ini mencerminkan pemberlakuan new normal pun tak berpengaruh nyata pada bisnis satwa liar secara ilegal.
Dari sekelumit contoh kasus pada isu-isu lingkungan hidup ini dapat memperlihatkan pemberlakuan new normal dalam isu lingkungan tidak sepenuhnya berpengaruh nyata. Sebagian isu besar lingkungan hidup memang terkait dengan kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembatasan sosial.
Munculnya penyakit-penyakit baru pun dapat menjadi risiko terburuk apabila kita melakukan pembiaran terhadap perburuan dan perdagangan ilegal satwa liar. Pada contoh kasus emisi karbon itu telah memberikan pembelajaran kepada kita dampak yang ditimbulkan bilamana pemerintah secara tegas memberlakukan aturan protokol kesehatan.
Di mana yang dikampanyekan oleh pemerintah salah satunya ialah bekerja dari rumah dan belajar dari rumah yang secara otomatis mengurangi beban transportasi di jalanan. Hal ini pun mengakibatkan beban kendaraan pun berkurang dan penggunaan bahan bakar pun berkurang.
Seiring dengan beberapa hal yang telah disebutkan, terkait penderitaan lingkungan hidup ada baiknya kita kurangi dan lebih merawat lingkungan hidup di sekitar kita. Pertama, kita mesti bisa berdamai dengan lingkungan di sekitar kita.
Masyarakat perkotaan ataupun pedesaan pun harus mendapat jaminan kesehatan dengan menerapkan prinsip-prinsip kesehatan lingkungan, bukan hanya mengandalkan pemerintah semata. Pemerintah sebaiknya pun memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat terkait pemeliharaan lingkungan yang sehat.
Kebijakan pemerintah baiknya tidak hanya tentang penerapan protokol kesehatan. Akan tetapi pada protokol penyelamatan lingkungan hidup yang berfungsi sebagai benteng pertahanan terhadap penyakit. Melimpahnya sumberdaya alam di dalam negeri menjadi suatu berkah tersendiri bila pemerintah berani untuk mengeksplorasi lebih jauh manfaat dari sumberdaya alam yang dimiliki.
Berbagai macam tindakan yang telah dijabarkan tersebut tentunya dapat dilakukan bila kita semua mau untuk bahu-membahu memperbaiki kondisi lingkungan kita di masa new normal ini.
Pemerintah tidak akan bisa bergerak sendiri bila masyarakat tidak mendukung kebijakannya, sebaliknya masyarakat tidak akan mampu menyelamatkan lingkungan hidup yang sekarat ini dengan visi kehidupan lebih baik bila pemerintah tak memiliki perhatian pada sektor lingkungan hidup. Mari bergandengan tangan untuk menyelamatkan lingkungan hidup yang sekarat untuk kehidupan mendatang.
Sumber: Kemenko PMK RI