Mengenai Tata Bahasa Pada Anak

Bahasa adalah alat untuk komunikasi yang diperoleh dari sejak lahir. Bahasa pertama yg dikenal dan dikuasai anak dinamakan bahasa ibu (native language) (Dardjowidjojo, 2003). Perlu diketahui pula bahwasanya anak mulai mampu berbicara sekitar usia 18 bulan dan kurang lebih usia 3,5 tahun anak boleh dikatakan bisa menguasai tata bahasa, sebagai akibatnya mereka bisa berkomunikasi dengan orang dewasa secara tepat. Penelitian asal Roger Brown dan Ursula Bellugi yang dihilangkan ialah kata fungtor atau kata tugas. Fungtor ialah kata-kata yg tidak memiliki arti sendiri dan biasa memiliki fungsi gramatical dalam sintaksis. Kata yang tetap bertahan dalam ungkap mereka artinya kata kontentif atau kata penuh yaitu kata yang memiliki makna sendiri Bila berdiri sendiri. Penghilangan fungtor serta dipertahankan kontentif itu pertanda kata anak yang teratur dan sistematis. Karakteristik universal pada kata anak dipandang asal segi fonologi yaitu bunyi bilabial yang adalah suara yg didapatkan oleh gerak membuka dan menutupnya bibir yg biasa.

Berdasarkan ingram dalam penelitian Palenkahu (Palenkahu, 2005) pembagian pada pemerolehan bahasa terdapat empat yg pertama ditandai dengan tingkah laris buat meniru, serta pemahaman awal, kemudian yg kedua ialah di usia anak 1-1,6 tahun anak yg mendapatkan bunyi menggunakan arti khusus yang menyatakan ilham suatu kalimat secara menyeluruh namun tak terdapat bukti pada rapikan bahasa, yg ketiga merupakan usia anak di usia 1,6-2,0 tahun anak yang sadar akan makna sembutran yang beruntun dalam pemerolehan istilah serta pertanyaan wacana nama benda, dan yang terakhir adalah pada usia 2,0-2,6 tahun anak yang mulai membuat kalimat yang baik serta berisi istilah subjek serta predikat.

Kemudian di anak yang berusia 2-3 tahun kegiatan kehidupannya akan mencakup makan, minum, tidur, serta main., karena itu maka peran ibu atau orang tua sangat penting pada membentuk kosa istilah di anak. Pada kosakata di anak si ibu lah nanti yang akan menentukan mana istilah layak buat anak dalam pergaulannya di warga . Utntuk mendorong mottivasi anak agar mau menggunakan istilah-kata itu, maka si ibu akan mengakomodasikan diri kedalam bahasa anak.

Contoh kalimat pada anak:

Bu, pareng nyuwun duwit? Bu, boleh saya minta uang?

Contoh kalimat di ibu:

Aja angger mundut wae, nyuwun dhisik : jangan asal ambil saja minta dulu

Di contoh kalimat itu ibu berharap dengan si ibu meng-kramainggil-kan anaknya maka anaknya pula akan meng-kramainggil-kan orang lain. Jika cara ini berhasil maka bukan hanya dimata orang tuanya saja pada orang lain juga maka si anak akan memperoleh martabat tinggi begitu juga dengan orang tuanya

Referensi :

Suardi, I. P., Ramadhan, S., & Asri, Y. (2019). Pemerolehan bahasa pertama pada anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 265-273.

Sumarsono. (2012). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar