Memahami Klasifikasi Semantik oleh Charles Morris

Halo kawan Mijilions semua! Semoga kalian semua senantiasa dalam keadaan sehat ya. Pada artikel kali ini akan membahas tentang Klasifikasi Semiotik oleh Charles Morris. Jadi, kawan mijilions bisa membaca sekaligus memahami materi kali ini.

Mendengar istilah ‘semiotik’ mungkin masih asing ditelinga sebagian orang. Maka dari itu, sebelum masuk ke materi inti yakni tentang klasifikasi semiotik itu sendiri akan dibahas terlebih dahulu mengenai pengertian ‘semiotik’ dan sejarah singkatnya. Sebenarnya ada banyak tokoh yang menyampaikan pengertia mereka terkait semiotik akan tetapi, penulis hanya akan mencantumkan pendapat beberapa tokoh saja.

Charles Morris dalam (Segers, 2005:5) mengatakan bahwa semiotik sebagai suatu proses tanda, yaitu proses saat sesuatu adalah tanda bagi beberaoa organisme. Secara etimolosi, semiotika berasal dari bahasa Yunani semeion yang artinya tanda (Sobur, 2004:95). Semiotika atau juga biasa dikenal dengan istilah semiotik adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda yang mana nantinya menghasilkan makna. Dapat pula diartikan bahwa semiotik adalah ilmu yang digunakan untuk memaknai suatu tanda (sign). Tujuan dari memaknai suatu tanda tersebut adalah guna mengetahui pesan yang terkandung di dalam tanda tersebut. Itulah mengapa ilmu semiotik ini sangatlah diperlukan.

Pada hakikatnya, tanda dapat mengisyaratkan mengenai suatu makna yang mana nantinya dapat dipahami oleh manusia yang saat itu menggunakannya. Dalam menangkap sebuah makna dari suatu tanda tentunya manusia memiliki perbedaan penafsiran. Bagaimana manusia menangkap suatu makna itu tergantung pada pengasosiasi objek atau ide dari setiap manusianya. Oleh karena itu, setiap orang dalam menafsirkan suatu tanda tak jarang yang memiliki perbedaan hasil penafsiran. Semiotik ini masuk dalam kategori cabang ilmu yang relatif baru.

Seorang filsuf dari Amerika yang lahir pada 1901 yaitu Charles William Morris atau biasa dikenal dengan Charles Morris berupaya mengembangkan teori mengenai semiotik. Charles Morris mengklasifikasikan teori semantik menjadi tiga dengan tujuan supaya lebih mudah dipahami. Morris menjelaskan secara kompleks dan detail mengenai sintaksis (syntactic), semantik (semantics), dan pragmatik (pragmatics). Tiga macam klasifikasi semiotik ini bisa ditelaah lagi menjadi beberapa tingkat seperti, murni, deskriptif, dan terapan. Penjelasan dari ketiga klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Sintaksis
    Sintaksis adalah penelitian mengenai tanda berdasarkan strukturnya. Elemennya berupa penanda/petanda, syntagm/system, konotasi/denotasi, dan metaphor/metonymy. Pada sintaksis studi tentang tandanya sendiri dengan sifat individual dengan kombinasinya. Sintaksis ini berhubungan dengan tata cara dalam penyusunan tanda secara bersamaan untuk membentuk satu gabungan tanda dengan nama frasa, kalimat, pikiran, dan cita-cita.
  2. Semantik
    Semantik ini begitu berkaitan dengan makna dari suatu tanda serta signifikasinya makna dari tanda itu sendiri. Yaitu bagaimana sebenarnya tanda tersebut dianalisa dengan menggunakan makna. Elemen pendukungnya adalah struktural, kontekstual, denotasi, konotasi, ideologi, dan mitos.
  3. Pragmatik
    Pragmatik merupakan penelitian yang meneliti tentang tanda dengan penggunanya (interpretant) dalam satu tingkah laku yang asli. Sifat dari pragmatik adalah penelitian efek dari suatu tanda. Elemen pendukungnya berupa reseprion, exchange, discourse efek (psikologi ekonomi-sosial gaya hidup). Pragmatik memiliki kaitan yang begitu erat dengan suatu peristiwa (discourse) begitu juga dengan efek atau dampak kepada penggunanya. Tak hanya itu pragmatik juga berkaitan dengan nilai, maksud, dan tujuan dari suatu tanda. Untuk mengetahui asal terciptanya tanda, mengenai pertukaran, dan nilai utilitas tanda bagi para penggunanya (Piliang:2018,257).

Tak hanya menyampaikan tentang klasifikasi beserta penjelasannya saja kawan Mijilions. Charles Morris juga menyatakan tentang semiotika yang membahas tentang keragaman bahasa dari tiga prespektif yaitu, semantik yang merupakan suatu studi tentang makna, sintaksis yang berurusan dengan struktur serta kaidah yang menghubungkan tanda satu dengan lainnya, dan pragmatik mengenai analisis penggunaan dan akibat dari permainan kata (Pureklolon, 2016). Morris menjelaskan semuanya dengan begitu detail ya sobat Mijilions, semoga dengan penjelasan materi ini bisa membuat kalian semakin paham tentang klasifikasi semiotik dari Charles Morris.

Pada intinya, semiotik adalah cabang ilmu membahas mengenai tanda yang di dalam tanda itu memiliki makna atau maksud yang ingin disampaikan. Dengan maksud ingin membuat semiotik ini leboh mudah dipahami maka seorang tokoh dari Amerika yaitu Charles Morris mengklasifikasikan semiotik menjadi tiga yaitu sintaksis, semantik, dan pragmatik. Secara garis besar teori tanda Morris ini sangatlah penting karena mampu menjelaskan tingkat penelitian.

Referensi:
Parera, J. D. (2004). Teori semantik. Erlangga.
Romdhoni, A. (2019). Semiotik Penelitian. Literatur Nusantara.
Zahroh, F. (2020). Pesan Dakwah dalam Syair Lagu “MAN ANA LAULAAKUM”: analisis semiotik menurut Charles Morris (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).