Mari Belajar Salah Satu Konstruksi Sekaligus Objek Sintaksis : Kalimat

Halo semua, pada artikel kali ini kita akan mengenal lebih dekat salah satu konstruksi sekaligus objek kajian sintaksis. Nah, apa itu? Betul sekali kali ini kita akan belajar mengenai kalimat. Pasti kalian tidak asing dengan kata-kata satu ini bukan? Ayo kita belajar bersama mengenai kalimat.

Apa itu kalimat? Kalimat adalah bentuk linguistik yang bebas, tidak tergantung pada konstruksi gramatikal yang lain yang lebih besar. (Ramlan, 2005:23) menyimpulkan definisi kalimat yaitu satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik. Sedangkan menurut (Kridalaksana, 2001:92) kalimat juga dipahami sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri atas klausa. (Bloomfield, 1979:170) juga berpendapat bahwa kalimat merupakan tataran teratas dalam tataran gramatikal.

Hanya mengerti mengenai pengertian dari kalimat pastilah belum cukup, untuk memahami kalimat lebih jauh kita juga perlu mengetahui ciri-ciri dari sebuah kalimat. Ciri-ciri dari kalimat sendiri ada tiga, biasanya kalimat dapat dipahami sebagai satuan bahasa yang secara relatif memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri, kalimat juga memiliki pola intonasi final yang artinya terdapat intonasi akhir pada setiap berita, tanya, atau perintah dan dalam praktik penggunaannya umumnya terdiri atas klausa atau klausa-klausa yang setidaknya ada pada setiap kalimat. Cook (1969:30) juga mengemukakan bahwa ciri-ciri kalimat yakni kalimat terisolasi secara relatif, kalimat memiliki pola intonasi akhir dan kalimat tersusun dari klausa-klausa. Menurut (Ramlan, 1982:62) klausa sendiri dapat diartikan sebagai satuan gramatik yang terdiri atas P (predikat), baik disertai S (subjek), O (objek), PEL (pelengkap), dan KET (keterangan) ataupun tidak.

Kalimat juga memiliki jenis atau tipe-tipe kalimat dan itu ada bermacam-macam, biasanya tergantung pada dasar seperti apa yang akan digunakan untuk setiap peninjauan. Berdasarkan jumlah dan macam klausanya, kalimat dapat dibagi menjadi dua yakni kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap. Kalimat lengkap dapat disebut juga kalimat mayor sedanngkan kalimat tidak lengkap dapat disebut juga dengan kalimat minor.

Berdasarkan jenis respon yang diharapkan, kalimat dapat dibagi menjadi tiga yakni kalimat pernyataan, pertanyaan dan kalimat perintah. Berdasarkan relasi antar aktor dan aksinya kalimat di bedakan menjadi tiga yakni kalimat dapat diklasikasikan atas kalimat aktif (subjek sebagai aktor), kalimat pasif (subjek sebagai penderita), dan kalimat netral (subjek bukan aktor dan bukan juga penderita). Sedangkan berdasarkan kehadiran unsur negasinya pada predikat, kalimat dapat di bedakan menjadi dua yakni kalimat pengiyaan dan kalimat negatif.

REFERENSI

Alwi, Hasan, & dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengenbangan dan Pembinaan Bahasa.
Dr. Supriyadi, M. (2014). Sintaksis Bahasa Indonesia. Gorongtalo: UNG Press.
Naufalia, A. (2019). Kesalahan Struktur Fungsi Sintaksis Dalam Konstruksi Kalimat Pada Tuturan Pemelajar Bipa Tingkat Awal. Seminar Internasional Riksa Bahasa XIII , 167.