Mahasiswa Cerdas Berpenghasilan


Sudah kurang lebih dua tahun lamanya pandemi COVID 19 melanda negeri kita tercinta Indonesia. Hal ini tentu membawa banyak perubahan diberbagai sektor. Salah satunya sektor pendidikan. Tidak dapat dipungkiri sektor Pendidikan pun terkena efek dari virus tersebut. Mengingat kegiatan belajar mengajar biasanya dilakukan dengan tatap muka, kini berali bertatap layar. Tidak hanya proses belajar mengajar di sekolah saja yang terkena dampaknya tetapi proses belajar mengajar di perguruan tinggi pun merasakannya. Para mahasiswa melangsungkan kuliahnya melalui daring dibantu dengan media elektronik dan platform yang disepakati oleh mahasiswa dan dosen.

Sebagai mahasiswa yang dituntut untuk aktif dalam belajar, kondisi seperti ini sangat membantu kontribusi nyata dari mahasiswa tersebut. Dimana kita tidak bisa belajar langsung bertatap muka dengan dosen, kita harus tetap dituntut untuk memahami materi yang disampaikannya, aktif bertanya, menggalih informasi sebagai sumber referensi, dan beradaptasi.

Beradaptasi sangat perlu dilakukan saat ini, seperti yang dikemukakan oleh Darwin yang dilasir dari Nation Geograpic, dalam teori evolusi Darwin, adaptasi ialah mekanisme biologis dimana organisme menyesuaikan diri dengan lingkungan baru atau perubahan dalam lingkungan mereka saat ini. Tidak hanya itu, Wilsie EC dalam buku Crop Adaptation and Distribution (1962) menyebutkan bahwa definisi dari adaptasi merupakan fitur organisme yang memiliki nilai kelangsungan hidup di bawah kondisi yang ada dari habitatnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa adaptasi dapat dikatakan berhasil apabila kita dapat menyesuaikan diri dengan keadaan dan kondisi yang sedang kita alami.

Sebagai mahasiswa dalam kondisi seperti ini, kita pun dituntut untuk beradaptasi. Beradaptasi sebagai mahasiswa yang melakukan kewajibannya yakni menimba ilmu dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Tidak hanya itu, kondisi seperti ini juga kerap dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk memperoleh penghasilan. Mengingat kita tahu bahwa kondisi seperti ini hampir sebagian besar kegiatan beralih menjadi online. Mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja, dan tak jarang mereka mengeluarkan ide cemerlangnya untuk memanfaatkan kondisi seperti ini dengan membuka usaha online yang dapat menjadi sumber penghasilan uang saku mereka.

Dalam mengembangkan usaha onlinenya sebagai mahasiswa dapat mendapatkan uang dengan cara tetap di rumah saja dan mengikuti kuliah tanpa harus kerja turun ke lapangan. Tak sedikit dari mereka yang mengambil bagian menjadi reseller produk tertentu untuk digunakan dalam usaha online mereka. Tidak hanya itu, ide cemerlang lain dari mahasiswa dalam kondisi seperti ini ada pula yang tetap aktif mengasah kemampuannya sembari mendapatkan penghasilan, misalnya mahasiwa yang memiliki kemampuan dalam bidang IT, desain grafis, dan sebagainya. Tak jarang mereka menggunakan jasanya untuk mendapatkan penghasilan. Megingat dalam kondisi seperti ini mayoritas kegiatan beralih menjadi online, dengan demikian promosi atau infografis media sosial mulai diperhatikan.

Mahasiswa yang kerap kali disebut sebagai generasi perubahan memang sepantasnya memiliki pemikiran yang cerdas dan tanggap dalam kondisi apapun, tidak hanya dari kemampuan akademik saja melainkan kempuan non akademik. Sembari mengisi waktu luang berkecimpung dalam usaha online juga dapat menjadi bekal untuk kehidupan mahasiswa kedepannya. Seperti pepatah yang mengatakan bahwa sedikit sedikit lama lama menjadi bukit. Sama halnya dengan untuk menciptakan suatu yang besar kita harus mengawali dengan yang kecil terlebih dahulu.

Usaha online ini dapat menjembatani mahasiswa untuk mendapatkan pembelajaran hidup seperti mengerti bagaimana rasanya mendapatkan uang dari hasil keringat sendiri, bagimana susah dan Sukanya mencari uang, melatih soft skill dalam mempromosikan produknya, berlatih public speaking dalam menanggapi konsumennya dan menawarkan produknya, melatih mengatur waktu, serta berbagaimacam kebermanfaatan lainnya.

Tak jarang pula ditemui berita seorang mahasiswa yang sukses membuka usaha bisnisnya, hal ini patut diapresiasi bagi kita semua. Karena selain menjadi mahasiswa biasa, ia juga dapat membantu negara dengan cara mengurangi angka pengangguran di negara kita. Mahasiswa yang cerdas akan berani memulai walaupun ia tahu tatkala Ketika ia memulai ia akan jatuh hingga berkali-kali.

Seperti kisah mahasiswi S2 Konsentrasi Pekerjaan Sosial di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ainul Luthfia Al Firda yang memulai berjualan produk kain tenun tanpa modal di tengah pandemic dimana ia menggunakan sistem dropship yang sekarang keuntungan sudah jutaan rupiah perbulannya. Tak hanya itu, ada pula kisah mahasiswa Program Studi D-3 Bahasa Mandarin Sekolah Vokasi UNS, Muhammad Alfied Pamungkas yang behasil raih pendanaan Program Wirausaha Mahasiswa Vokasi (pwmv) Kemdikbudristek dari usaha miliknya yaitu mi ayam goreng.

Dengan demikian, sudah patut kiranya kita sebagai mahasiswa meneladani suatu hal yang baru dan bermanfaat bagi kehidupan kita dan orang lain sekarang dan di waktu yang akan dating. Sebagai penggerak perubahan, sebelum melakukan perubahan pada hal lain mari kita sama sama merubah diri kita menjadi lebih baik, dewasakan sikap, tanggap pada keadaan, dan uban mindset kita agar selalu tumbuh, berkembang, dan berkontribusi.

2 Likes