Kuliner Yogyakarta Gudeg, Harmoni Rasa Manis Dan Tradisi

Gudeg merupakan makanan asal jogja yang bahan baku utamanya berasal dari nangka muda.

Nama gudeg berasal dari istilah dalam bahasa jawa, yaitu hangudeg atau ngudheg yang berarti mengaduk. Ini merujuk pada proses pembuatan yang sesekali diaduk dengan menggunakan centong agar tidak gosong.

Indonesia seri 2 karya Murdijiati Gardjito dkk, gudeg konon sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram Islam. Ini bermula dari pembabatan Alas mentaok untuk pembangunan keraton, di mana hutan teresbut ternyata ditumbuhi banyak pohon nangka dan juga pohon kelapa. Jumlah buah nangka dan kelapa yang sangat banyak menyebabkan para perintis Mataram berinovasi dan mengolahnya menjadi gudeg. Setelah itu, masyarakat mengenal gudeg sebagai menu utama yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Keberadaan gudeg yang telah ada sejak dahulu kala tertulis dalam serat centhini yang dikisahkan berlatar tahun 1600-an.

Gudeg adalah contoh sempurna dari cara memasak ala jawa yang cukup detail dan memakan waktu yang cukup lama, bahkan sampai proses seharian! Eits, tapi jangan salah! Proses memasak gudeg ini ternyata memiliki nilai filosofinya tersendiri, lho! Ya, memasak gudeg dipahami sebagai cerminan sempurna dari filosofi jawa yang penuh nilai ketenangan, kesabaran dan teliti, tidak terburu-buru, dan antu-sembrono.

Sama seperti makanan Indonesia lainya, gudeg juga bisa disajikan bersama nasi. Makanan-makanan pendamping lain yang biasanya disajikan bersama gudeg di antaranya adalah sambal goreng krecek (kulit sapi garing yang digoreng dengan cabe dan kacang), opor ayam, telur pindang, dan tempe tahu bacem (tahu dan tempe kukus).

Gudeg pun dapat disantap sebagai menu sarapan, makan siang atau makan malam. Secara umum ada dua jenis gudeg yang biasanya disajikan, yaitu gudeg basah dan gudeg kering. Ghdeg basah biasanya harus langsung di santap karena tidak tahan lama di suhu ruangan. Sebaliknya, gudeg kering justru sering kali dibeli sebagai oleh-oleh khas jogja karena lebih awet.

Mulanya, gudeg hanyalah masakan rumahan yang diperjual belikan kepada masyarakat.

Namun, proses masaknya yang lama menjadi penyebab mengapa belum banyak yang berjualan gudeg pada abad ke 19.

Saat ini, ada banyak kios gudeg yang bisa didatangi saat hendak makan kuliner khas jogja ini. Harganya beragam mulai dari 20.00 0 saja.