Kilas Balik dan Harap

WhatsApp Image 2021-02-27 at 19.24.20
Kemarin saya diminta oleh dosen mata kuliah Bahasa Indonesia untuk mengingat kembali apa alasan saya berada di dalam keluarga besar jurusan yang terbilang langka ini. Saya bingung, karena selama ini semua hal mengalir begitu saja. Saya bingung, karena jarang sekali bertindak dengan ada wacana sebelumnya. Dan hari ini, saya berdiri tepat di depan pantulan saya sendiri. Berusaha menemukan argumen dari setiap langkah yang saya cipta, berkilas balik.

Makin dalam saya amati wajah saya di seberang sana, akhirnya jawaban saya temui jua. Pertama, saya adalah gadis dengan sedikit kelebihan di dalam dunia komunikasi. Komunikasi adalah jembatan yang mempertemukan banyak isi kepala, saya mendapat banyak pelajaran dari berkomunikasi. Oleh karena itu, tanpa ragu saya memilih jurusan yang tak jauh dari skill saya ini.

Kedua, sepanjang hari berada di dalam kelas untuk mendengarkan guru berceramah benar-benar membosankan bagi saya. Maka saat SMA sudah bulat tekad saya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dengan program studi yang tak banyak mengkaji teori. Dan akhirnya, saya bertemu dengan jurusan spesial ini, yang digadang-gadang lulusannya langsung siap kerja karena perbekalan yang telah matang disiapkan dengan tiga atau empat semester kuliah praktik di dinas kependudukan dan pencatatan sipil daerah. Dari sini, jatuhlah hati saya kepada jurusan yang hanya ada satu di perguruan tinggi Indonesia ini.

Berikutnya, dosen saya juga bertanya tentang harapan dan keinginan saya selama menempuh perkuliahan serta setelah menyandang gelar S.Tr.Sos. Kali ini saya tak kesulitan untuk menjawabnya, bahkan saya mampu mengetiknya dengan senyum percaya diri. Saya berharap selama masa perkuliahan, saya mau dan mampu untuk terus berjuang, memperjuangkan apa-apa yang patut diperjuangkan. Mulai dari memperjuangkan nilai A, berjuang demi beasiswa, memperjuangkan gelar juara dalam suatu perlombaan, berjuang merintis usaha untuk mulai berpenghasilan, serta berjuang taat di jalanNya.

Setelah lulus -syukur bila dengan predikat cumlaude- harapan dan keinginan saya ialah tentang kebermanfaatan. Besar harapan saya agar kelak dapat mencintai pekerjaan saya dan dapat mengerjakan hal-hal yang saya cintai. Apabila menjadi seorang ASN memang takdir saya, maka “bermanfaat” jadi visinya. Didukung dengan beberapa misi seperti jujur, taat, disiplin, dan bertanggung jawab.

Namun, bila saya diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, “bermanfaat” tetap jadi visi hidup saya. Saya rasa apabila Allah memberi kesempatan emas itu, artinya Allah memerintahkan saya untuk lebih bermanfaat daripada sebelumnya. Karena sekecil apapun yang saya dapatkan, tetap ada bagian orang lain di dalamnya. Sedikit apapun ilmu yang saya miliki, tetap saja saya berkewajiban untuk menyebarkannya.

Itulah kilasan beserta rincian harapan yang tak begitu rinci yang dapat saya tuangkan. Semoga jalan ini memang terbaik, yang kelak membawa saya pada titik kebermanfaatan.

1 Like