Kerak telor Betawi

Jakarta dikenal sebagai Kota Besar yang memiliki beragam budaya. Salah satunya adalah dibidang kuliner. Kuliner Indonesia tidak hanya sekedar dikonsumsi melainkan memiliki nilai filosofi tersendiri, contohnya seperti kerak telor.

Kerak telor dengan bahan-bahan dasar beras ketan putih, telur ayam, ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica butiran, garam dan gula pasir. Mirip seperti martabak. Rasanya gurih dan sangat lezat disantap selagi hangat.

Pengaruh India dibawa oleh para pedagang dari Gujarat yang membawa serta pedagang dari Kerala, yang terkenal sebagai juru masak handal. Mereka yang memperkenalkan kari, jenis masakan yang berasal dari Tamil, India namun menggunakan rempah-rempah yang berasal dari Indonesia. Mereka juga membawa martabak, atau yang disebut orang Kerala sebagai beda roti yang berarti roti dengan telur.

Masakan Arab terkenal dengan bumbu rempah-rempahnya seperti jinten, kapulaga, cengkeh, kayu manis, wijen dan minyak samin sehingga aroma rempahnya sangat nyata dengan rasa bertemu pedas. Beberapa contoh jenis masakan Arab dalam sajian dapur Betawi seperti acar bawang merah, soto tangkar, sayur bebanci, nasi goreng kambing, nasi kebuli, pacri nanas dan masih banyak lagi.

Jejak komunitas keturunan Portugis masih dapat kita jumpai di Kampung Tugu di utara Jakarta. Salah satu ciri masakan Portugis terletak pada bumbu yang dibakar. Contoh masakannya adalah pindang serani, di mana bumbu-bumbu pembuatnya dibakar terlebih dahulu. Begitu pula hidangan ringan kenari pada bolu karamel, talam singkong, dan lain-lain.