Keluarga Interjeksi

Keluarga Interjeksi
Faqih Syauqy Al Firdaus

Interjeksi yaitu bentuk kata tugas yang memiliki makna pengungkapan rasa hati pembicara, bisa dalam pentuk rasa kagum, kekesalan, bersyukur, berharap, kekagetan, dan lain sebagainya. Ada beberapa macam interjeksi, dengan penggunaannya masing masing dan sesuai dengan kondisi, emosi, serta rasa dari seorang pembicara.

Dalam praktik keseharian, sebenarnya kita sudah tidak asing lagi dengan interjeksi, bahkan berkali kali kita menggunakannya. Pasti kita sering menemui kasus ketika kita sedang dalam kondisi yang melibatkan perasaan, entah itu bahagia ataupun sedih. Disitulah peran kata tugas interjeksi.
Maka dari itu, supaya kita lebih melek dengan ilmu inguistik, alangkah baiknya kita mempelajari lebih dalam tentang kata tugas interjeksi. Banyak diantara kita sering mempraktikkan ilmu linguistik namun tidak memahaminya, terutama dalam konteks pembahasan utama kita, yaitu kata tugas interjeksi.

Interjeksi memiliki banyak macamnya, dan mewakili setiap kasus yang melibatlan rasa yang berbeda beda. Macam macam interjeksi menurut perasaan yang diungkapkan : interjeksi kejijikan, interjeksi kekesalan, interjeksi kekaguman atau kepuasan, interjeksi kesyukuran, interjeksi harapan, interjeksi keheranan, interjeksi kekagetan, interjeksi ajakan, interjeksi panggilan, interjeksi simpulan. Pada pembahasan selanjutnya, kita akan membedah satu persatu macam macam interjeksi tersebut.

Interjeksi kejijikan merupakan ungkapan rasa jijik seseorang terhadap sesuatu. Hal ini dapat diungkapkan dalam bentuk kata yang mewakilinya, yaitu : ih, cis, cih, bah, idih. Berikut contoh penggunaannya :
Ih, keringatmu bau banget!
Cis, tidak tau diri kau!
Cih, menyebalkan sekali!
Bah, jangan dekati aku!
Idih, berdusta kamu ya!

Interjeksi kekesalan merupakn ungkapan rasa kekesalan seseorang terhadap sesuatu. Hal ini dapat diungkapkan dalam bentuk kata yang mewakilinya, yaitu : sialan, keparat, brengsek, buset. Berikut contoh penggunaannya :
Sialan, nilai ulangan ku jelek!
Keparat, malingnya melarikan diri!
Brengsek, celanaku sobek!
Buset, uangku habis!

Interjeksi kekaguman atau kepuasan merupakan ungkapan rasa kagum atau puas seseorang terhadap sesuatu. Hal ini dapat diungkapkan dalam bentuk kata yang mewakilinya, yaitu asyik, amboi, aduhai. Berikut contoh penggunaannya :
Asyik, menyenankan sekali permainan ini!
Amboi, indahnya pemandangan!
Aduhai, wanita ini sungguh cantik!

Interjeksi kesyukuran merupakan ungkapan rasa syukur seseorang terhadap sesuatu. Hal ini dapat diungkapkan dalam bentuk kata yang mewakilinya, yaitu : syukur, alhamdulillah. Berikut contoh penggunaannya :
Syukur, tugasku sudah selesai!
Alhamdulillah, anak saya ranking satu!

Interjeksi harapan merupakan ungkapan harapan seseorang terhadap sesuatu. Hal ini dapat diungkapkan dalam bentuk kata yang mewakilinya, yaitu : insyaallah. Berikut contoh penggunaannya :
Insyaallah, saya akan menghadiri rapat!

Interjeksi keheranan merupakan ungkapan rasa heran seseorang terhadap sesuatu. Hal ini dapat diungkapkan dalam bentuk kata yang mewakilinya, yaitu : oh, eh, ah, aduh, lo, aih, ai, duilah. Berikut contoh penggunaannya :
Aduh, kog bisa kamu tidak naik kelas?
La, kamu kan pandai matematika?
Oh, pantas nilaimu jelek!
Aih, gemuknya kamu searang!

Interjeksi kekagetan merupakan ungkapan rasa kaget seseorang terhadap sesuatu. Hal ini dapat diungkapkan dalam bentuk kata yang mewakilinya, yaitu : astagfirullah, masyaallah, astaga. Berikut contoh penggunaannya :
Astagfirullah, nakal sekali anak ini!
Masyaallah, sekarang anakmu delapan?
Astaga, jelek sekali jalannya!

Interjeksi ajaka merupakan ungkapan ajakan seseorang terhadap sesuatu. Hal ini dapat diungkapkan dalam bentuk kata yang mewakilinya, yaitu : ayo, mari. Berikut contoh penggunaannya :
Ayo, pergi ke pantai!
Mari, jangan sungkan!

Interjeksi panggilan merupakan ungkapan untuk memulai panggilan seseorang. Hal ini dapat diungkapkan dalam bentuk kata yang mewakilinya, yaitu : halo, hai, eh, he. Berikut contoh penggunaannya :
Halo, siapa namamu?
Hai, rumahmu mana?
Eh, apa kabar? Lama tak berjumpa.
He, dimana bu Ani sekaran?

Interjeksi simpulan merupakan ungkapan simpulan yang disampaikan seseorang terhadap sesuatu. Hal ini dapat diungkapkan dalam bentuk kata yang mewakilinya, yaitu : nah. Berikut contoh penggunaannya :
Nah, kalau begitu kan kau tampak tampan.

Dengan penggunaan interjeksi, maka suatu kalimat akan lebih melibatkan rasa dan lebih mudah diterima seseorang. Karena sudah kita pelajari tentang apa itu kata tugas interjeksi, maka kita harus bisa menyesuaikan dan lebih bijak dalam penggunaannya.

Referensi : Alwi, H., Anton M., M., Hans, L., Sry, S. T., & Sugiyono. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.