Kegelisahan Berbuah Kebahagiaan

Halo sobat Mijil. Kata orang, tak kenal maka tak sayang. Perkenalkan, nama saya ‘Ulya dari Kota Berseri. Mungkin, ada dari kalian yang bisa menebak? Sekarang saya adalah seorang mahasiswa Pendidikan Matematika. Ini adalah coretan pertama saya di Mijil dan di sini saya ingin menceritakan bagaimana perjalanan saya hingga masuk ke jurusan ini.

Pada awal masuk ke SMA, sebenarnya saya tidak tahu mengapa saya masuk ke jurusan MIPA karena saya belum tahu apakah di perkuliahan nanti saya ingin mengambil jurusan saintek atau soshum. Awalnya saya berpikir jika saya mengambil MIPA maka nantinya jika saya ingin berkuliah di jurusan soshum maka akan mudah. Padahal kenyataannya tidak semudah itu. Di kelas 10, saya sempat merasa minder kepada teman-teman saya karena sebagian dari mereka sudah memiliki pandangan akan masuk ke jurusan apa mereka nantinya. Namun saya yakin bahwa suatu saat saya akan menemukan jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat saya. Mulai memasuki kelas 11, saya masih belum memiliki pandangan tentang jurusan apakah yang akan saya ambil di bangku kuliah nanti. Hingga pada suatu hari, saya dan teman-teman saya ditawari oleh sebuah lembaga untuk melakukan tes bakat minat untuk menentukan jurusan apa yang cocok untuk kami. Setelah melakukan tes bakat minat, kami mendapat hasil dari tes tersebut. Hasilnya, ada 3 jurusan yang cocok dengan saya, yaitu Psikologi, Kesehatan Masyarakat, dan Pendidikan Guru TK/PAUD. Sebenarnya saya tertarik dengan ketiganya, namun masih belum yakin untuk memilih jurusan tersebut. Saya juga sempat bertanya kepada teman saya bagaimana tips untuk memilih jurusan sesuai minat dan bakat kita. Namun, cara tersebut juga tidak berhasil untuk membuat saya memiliki pandangan untuk memilih jurusan. Waktu berlalu dan sampailah saya duduk di kelas 12, di mana adalah puncaknya masa SMA dan saya juga masih belum memiliki jurusan impian. Pada saat pengumuman siswa eligible SNMPTN, ternyata saya masuk ke dalam daftar. Saya sangat senang karena saya bisa mendaftar PTN dengan jalur rapor yang tentunya tidak menggunakan tes lagi. Namun, saya juga bingung karena masih belum memiliki pandangan prodi impian. Akhirnya, setelah saya mencari-cari dan bertanya-tanya tentang beberapa jurusan, saya tertarik dan merasa yakin bahwa saya cocok di jurusan Pendidikan Matematika. Kemudian, saya bertanya kepada guru, orang tua, dan keluarga saya bagaimana jika saya masuk ke jurusan Pendidikan Matematika. Ternyata, mereka setuju dengan apa yang saya pilih. Akhirnya, pada saat pendaftaran SNMPTN, saya memilih program studi Pendidikan Matematika di pilihan pertama. Meskipun begitu, saya masih tetap belajar untuk persiapan jika saya tidak lolos SNMPTN. Saya juga terus berdoa kepada Allah SWT agar saya diterima di pilihan pertama jika memang itu adalah tempat terbaik dan rezeki saya. Hingga pada akhirnya tibalah tanggal 22 Maret 2021, hari yang sangat mendebarkan bagi saya karena saat itulah saya akan menerima hasil apakah saya diterima di program studi Pendidikan Matematika atau saya harus berjuang lagi untuk masuk ke jurusan tersebut. Saya ingat bahwa saya membuka pengumuman itu setelah melakukan sholat ashar dan dengan hati yang berdebar-debar. Saat saya buka, betapa senangnya saya karena mendapatkan kata “Selamat” dari LTMPT. Saya menangis terharu pada saat itu dan memberi tahu orang tua dan keluarga saya bahwa saya diterima di jurusan Pendidikan Matematika. Mereka juga senang dengan hasil yang saya dapat. Saya bersyukur kepada Allah SWT karena telah mengabulkan doa-doa saya. Saya juga berterima kasih kepada orang tua, keluarga, guru, dan teman-teman yang sudah mendoakan saya sehingga saya bisa berada di jurusan Pendidikan Matematika dan bertemu dengan teman-teman baru yang hebat dan luar biasa. Harapan saya, semoga saya bisa cepat beradaptasi di lingkungan baru ini dan saya bisa menjalani kuliah saya dengan lancar serta lulus tepat waktu. Doakan saya ya teman-teman. Saya juga akan mendoakan semoga kalian selalu bahagia dan selalu bisa meraih apa yang kalian cita-citakan.

Mungkin itu saja sedikit cerita dari saya yang sampai kelas 12 pun masih bingung menentukan prodi impian. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan. Terima kasih sobat Mijil sudah menyempatkan untuk membaca tulisan pertama saya ini dan sampai jumpa di cerita-cerita saya berikutnya.