Interjeksi, Reaksi Emosi Spontan


Oleh: Gifta Silvia Agustine

Di kehidupan sehari-hari, pasti kalian sering menggunakan “interjeksi” sebagai reaksi spontan. Atau mungkin, ada dari kalian yang belum tahu arti dari interjeksi? Sebelum itu, yuk cermati contoh kalimat berikut ini:
“Anjay, gampang banget soal matematika tadi!”
“Alhamdulilah, hasil tes rapid-ku negatif!”
“Gila, cakep bener!.”
Kalimat di atas adalah contoh dari interjeksi. Menurut Chaer (2008:104), interjeksi merupakan kata-kata yang mengungkapkan rasa hati manusia. Definisi lain dari interjeksi yaitu, kategori kata yang tidak berubah-ubah, memungkinkan subjek yang berbicara, pembicara, untuk mengekspresikan emosi spontan (kegembiraan, kemarahan, kejutan, kesedihan, kekaguman, rasa sakit, dan lain-lain.
Interjeksi tidak hanya berasal dari bahasa Indonesia. namun, ada juga interjeksi yang berasal dari bahasa asing. Keduanya bisa digunakan pada awal kalimat yang disertai dengan tanda koma(,), dan diakhiri dengan tanda seru (!).Tanda “!” merupakan tanda baca yang biasanya digunakan setelah suatu interjeksi, atau kalimat seruan untuk menunjukkan perasaan atau penegasan dan sering menandai akhir suatu kalimat.
Interjeksi juga memiliki ciri-ciri. Ciri-ciri interjeksi yaitu, memiliki intonasi yang mencerminkan perasaan, dan biasanya memakai tanda seru (!). Selain itu, tanda koma setelah interjeksi juga termasuk kedalam ciri interjeksi. Meskipun terdapat tanda seru, interjeksi tidak hanya menggambarkan keadaan emosi (amarah) oleh seseorang.
Jenis-jenis interjeksi yang dikutip dari buku Hasan Alwi dan kawan-kawan edisi keempat yang berjudul “Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia” yaitu:

  1. Interjeksi Kejijikan: Hah, Cih, Ih, Idih
    Contoh:
    1.1 Hah, bagaimana bisa!
    1.2 Cih, gitu aja ngga bisa!
    1.3 Ih, ngga mau!
    1.4 Idih, sok kecakepan!
  2. Interjeksi Kekesalan: Brengsek, Sialan
    2.1 Brengsek, bisa-bisanya dia lolos!
    2.2 Sialan, berani sekali dia melawanku!
  3. Interjeksi Kekaguman atau Kepuasan: Aduhai, Waw
    3.1 Aduhai, cantik sekali aku hari ini!
    3.2 Waw, kok bagus banget sih!
  4. Interjeksi Kesyukuran: Alhamdulilah, Syukur
    4.1 Alhamdulilah, kita bisa berangkat kuliah luring lagi!
    4.2 Syukurlah, kamu tidak apa-apa!
  5. Interjeksi Harapan: Insyaallah, semoga
    5.1 Insyaallah, kita haji di 2023!
    5.2 Semoga, kita cepet ketemu ya!
  6. Interjeksi Keheranan: Lah, Eh, Aduh
    6.1 Lah, kok bisa gitu!
    6.2 Eh, ngga usah ngadi-ngadi ya!
    6.3 Aduh, kenapa kamu bodoh sekali!
  7. Interjeksi Kekagetan: Astaga, Ya Allah, Astaghfirullah
    7.1 Astaga, kamu mengagetkanku saja!
    7.2 Ya Allah, kenapa kamu jadi kotor gini!
    7.3 Astaghfirullah, jangan seperti itu!
  8. Interjeksi Ajakan: Skuy, Ayo
    8.1 Skuy, jangan ditunda-tunda lagi!
    8.2 Ayo, jangan malas bangun pagi!
  9. Interjeksi Panggilan: Hei, Ngab, Cuy
    9.1 Hei, kok ngga chat lagi sih!
    9.2 Ngab, join sini!
    9.3 Cuy, gece dong!
  10. Interjeksi Simpulan: Nah
    10.1 Nah, akhirnya kita sampai di ujung pembelajaran!

Wah, cukup panjang juga ya penjelelasan mengenai interjeksi. Buat kalian yang mau tau ilmu lebih banyak tentang bahasa (khususnya sintaksis), sabi banget nih baca-baca mijil.id. Kalian bakal disuguhin banyak banget materi-materi bahasa. Cukup sampai sini dulu ya, see u next time!

Rujukan:
Alwi, Hasan dkk. 2007. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Chaer, A. (2008). Morfologi bahasa Indonesia: pendekatan proses . Rineka Cipta.