Hi sobat mijil, perkenalkan aku adalah salah satu mahasiswa di Perguruan Tinggi Negri yang berada di Jawa Tengah. Pada kesempatan kali ini aku akan sedikit bercerita tentang perjalananku saat aku berjuang untuk mendapatkan PTN. Saat di SMA aku mengambil jurusan IPA karena menurutku jurusan IPA pilihan program studinya banyak. Awal kelas 10 aku berkeinginan untuk mengambil program studi teknik sipil karena prospek kerjanya yang bagus, tetapi orang tuaku tidak merestui karena menurutnya terlalu berat untuk anak perempuan. Selanjutnya saat kelas 11 aku berkeinginan untuk mengambil program studi gizi tapi lagi lagi orangtuaku tidak merestui. Saat kelas 12 aku masih mencari program studi yang sesuai dengan passionku. Aku mencari berbagai macam informasi seputar universitas dan program studi.
Hingga tiba saatnya seleksi yang pertama, yaitu SNMPTN. Pada saat file siswa eligible dibagikan ternyata tidak ada namaku dalam file tersebut. Tapi aku tidak menyesali hal itu, karena menurutku masih banyak siswa lain yang prestasi akademiknya lebih bagus daripada aku. Akhirnya aku belajar lebih giat lagi, aku latihan soal-soal utbk tahun lalu, dan aku juga mengikuti bimbingan belajar untuk mempersiapkan utbk. Setiap minggu aku mengikuti tryout utbk yang diberikan dari bimbingan belajarku agar bisa tau kemampuanku, tak lupa mengikuti tst tentang materi yang belom aku pahami dan aku juga belajar bersama teman ambisku untuk mendapatkan PTN.
Setelah melewati hari hari itu, tiba saatnya pendaftaran seleksi yang kedua yaitu SBMPTN. Saat itu aku masih bingung aku harus memilih program studi apa. Akhirnya setelah aku memantapkan diri dan meminta restu orang tua, aku memilih teknik kimia dan Pendidikan Matematika. Saat mendaftar SBMPTN aku mendapat hari Kamis sesi pagi. Setelah berjalannya waktu, tiba saatnya aku mengikuti tes utbk. Saat mengerjakan soal aku merasa takut, karena aku tidak ingin gagal dalam jalur ini. Aku berusaha mengerjakan semua soal yang diberikan dengan teliti. Waktu tes pun berakhir, aku pulang ke rumah dengan perasaan tidak tenang, aku hanya bisa pasrah dengan hasilnya. Saat menunggu pengumuman hasil SBMPTN aku selalu berdoa semoga aku bisa lolos.
Tiba saatnya pengumuman hasil SBMPTN, aku membukanya sekitar pukul 4 sore setelah sholat ashar. Dan ternyata belum rejekiku untuk bisa lolos. Saat melihat pengumuman itu aku begitu terpukul, tetapi ada orangtuaku yang selalu memberiku semangat untuk tetap berusaha, karena masih ada jalur mandiri, orangtuaku mendukungku untuk mencoba lagi.
Akhirnya aku bangkit dari kegagalan itu, aku mendaftar jalur mandiri di 2 Universitas. Aku belajar lagi, karena aku tau jalur mandiri juga susah. Alhamdulillah karena doa orangtuaku aku lolos disalah satu universitas pilihanku. Aku begitu senang karena tidak menyangka akhirnya aku bisa mendapatkan PTN. Dari perjalanan dan perjuanganku ini aku belajar tentang banyak hal, seperti sebuah kesabaran yang membuahkan hasil. Intinya kita akan mendapatkan hasil yang terbaik menurut Tuhan jadi kita tidak boleh menyerah begitu saja. Sekian cerita saya semoga bermanfaat, semangat ya teman-teman. Terimakasih