Eksistensi Artikel Ilmiah Konseptual

Halo sahabat Mijil, apakah kalian pernah menuliskan sebuah artikel ilmiah? Tentu bagi seorang mahasiswa, artikel ilmiah bukanlah hal yang baru dan asing. Namun, tahukah kalian terkait eksistensi serta hal ihwal artikel ilmiah konseptual? Mari simak tulisan sederhana ini, mudah-mudahan dapat menambah pengetahuanmu terkait kepenulisan artikel ilmiah ya!

Perkembangan zaman yang begitu pesat tak menurunkan eksistensi artikel ilmiah. Bahkan, semakin hari semakin banyak media publikasi yang hilir mudik membantu penulis di seluruh penjuru Indonesia untuk menerbitkan tulisannya. Begitu pula dengan mahasiswa, tak sedikit dari mereka yang memilih ‘menulis artikel ilmiah’ sebagai kegiatan favorit di kala pandemi seperti sekarang ini. Hal ini didukung oleh kebijakan dari pemerintah, berupa kegiatan belajar mengajar dalam jaringan. Dengan adanya kebijakan tersebut, mahasiswa memiliki banyak waktu luang dan lebih terpacu untuk melakukan hal-hal yang belum pernah mereka lakukan. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa trendi yang berwawasan luas, ada baiknya kita turut memahami hal ihwal terkait artikel ilmiah, khususnya artikel ilmiah konseptual.

Pengertian Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah merupakan tulisan ilmiah yang biasa dipublikasikan melalui jurnal bereputasi. Artikel ilmiah juga diartikan sebagai karya tulis yang dapat berupa laporan atau hasil penelitian. Maka, dapat disimpulkan bahwa artikel ilmiah merupakan bagian dari karya ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.

Pengertian Artikel Ilmiah Konseptual
Artikel konseptual adalah tulisan yang berasal dari hasil pemikiran seorang penulis atas suatu permasalahan atau objek kajian tertentu. Tujuan penyusunan artikel jenis ini ialah untuk membantu pengembangan teori dan menguraikan masalah-masalah yang terjadi.

Dalam penyusunannya, penulis terlebih dahulu mengkaji berbagai sumber yang relevan dengan topik bahasan miliknya, baik yang sejalan maupun yang bertentangan. Biasanya, penulis menjadikan artikel ilmiah milik peneliti terdahulu sebagai salah satu sumbernya. Selain itu, penulisannya lebih menekankan pada hasil temuan penelitian, pembahasan temuan, serta kesimpulan yang disusun secara singkat, padat, dan jelas.

Hubungan Genre pada Teks Artikel Penelitian
Artikel ilmiah merupakan salah satu genre, tepatnya genre makro. Sebagai genre makro, artikel ilmiah mengandung genre mikro yang terletak pada tahapan-tahapan atau bab-bab di dalamnya, dan setiap tahapan mengandung genre mikro yang berbeda. Keterkaitan antar genre makro dan genre mikro di dalamnya itulah yang dinamakan sebagai “hubungan genre”.

Struktur teks artikel penelitian terdiri atas abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil, pembahasan, dan simpulan. Beberapa struktur teks tersebut mengandung genre mikro yang diharapkan dapat membantu penyusunan teks artikel penelitian. Misalnya, bagian pendahuluan, genre yang diharapkan ialah eksposisi. Keberadaan eksposisi ini ialah untuk mencapai fungsi retorisnya, yakni memberikan latar belakang terkait permasalahan penelitian, hingga gambaran tujuan dari penelitian tersebut.

Media Publikasi
Artikel ilmiah dapat diterbitkan dalam berbagai forum dan media. Biasanya, artikel ilmiah baik penelitian maupun konseptual dipublikasikan melalui jurnal-jurnal ilmiah, disajikan dalam forum seminar, konferensi, dan lokakarya. Kegiatan itu pada umumnya dilaksanakan secara periodik. Tak sedikit pula forum yang turut mengedarkan brosur kegiatan secara luas, bahkan hingga ditayangkan di media massa. Fungsi dari penyebaran brosur ini ialah sebagai undangan untuk mempresentasikan artikel ilmiah yang telah selesai disusun dengan baik dan sistematis.

Nah, sudah lebih jelas ya sahabat Mijil? Semoga artikel ini dapat dipahami dan membantu sahabat dalam mendalami materi artikel ilmiah, terlebih artikel ilmiah konseptual ya. Terima kasih😊

Daftar Pustaka
Disarikan dari buku “Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi”. Karya Paristiyanti Nurwardani dkk. (2016). Halaman 186-214. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti.