Dua Cabang Migrasi Bahasa di Nusantara

Pengertian
Menurut Keraf (1996), berpendapat bahwa migrasi bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu usaha pengumpulan asumsi, batasan, hipotesa yang membahas gerak dan arah migrasi bangsa-bangsa zaman prasejarah. Untuk bahasa sampai pada tempatnya saat ini, penutur-penutur bahasa proto harus berpindah tempat dari suatu wilayah proto yang menjadi tempat asal penutur bahasa. Pada awalnya teori mengenai perpindahan bahasa selalu berkaitan dengan penutur bahasa, namun saat ini anggapan tersebut dapat diabaikan dan menganggap seolah-olah bahasa dapat bermigrasi sendiri. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa bahasa dapat menyebar luas ke suatu wilayah baru tanpa migrasi dari penuturnya. Sebagai contoh karena beberapa faktor tertentu terdapat daerah yang meninggalkan bahasanya dan mereka menerima bahasa baru dari para emigran kecil. Contohnya adalah daerah Prancis, Spanyol dan Portugis sebelum diduduki bangsa Roma mereka menggunakan bahasanya sendiri. Setelah bangsa Roma menduduki daerah tersebut, mereka menanggalkan bahasanya dan menerima bahasa Romawi sebagai bahasa sehari-hari.
Teori Migrasi
Terdapat dua istilah penting dalam teori migrasi bahasa yaitu wilayah (area) dan daerah (region). Wilayah (area) suatu bahasa adalah tempat-tempat di mana terdapat pemakai-pemakai suatu bahasa. Dalam kenyataan suatu bahasa dapat terdiri dari suatu tempat yang secara geografis bersinambung, atau dapat pula terdiri dari sejumlah tempat yang secara geografis terpisah satu dari yang lain. Tiap satuan tempat yang secara geografis terpisah dari yang lain tetapi dihuni oleh penutur-penutur bahasa yang sama disebut daerah bahasa (region). Terjadinya daerah-daerah bahasa umumnya karena ada sejumlah penutur bahasa yang bersangkutan berpindah tempat ke daerah lain. Disebut migrasi apabila perpindahan itu mempunyai peluang untuk menjadi dasar bagi penyebaran bahasa. Teori migrasi bahasa didasarkan pada dua dalil: Dalil pertama memberi suatu dasar untuk menemukan suatu daerah asal yang merupakan daerah kesatuan bagi bahasa-bahasa yang terpisah letaknya sekarang ini. Dalil kedua dapat dianggap sebagai kaidah “gerak yang paling minimal”. Artinya, jumlah gerak yang paling kecil mempunyai peluang paling besar sebagai migrasi yang sesungguhnya pernah terjadi. Wilayah asal merupakan wilayah dari bahasa yang menurunkan bahasa-bahasa yang setara. Daerah asal bahasa-bahasa yang setara itu disebut Homeland atau Negeri asal.
Kesatuan ukuran bagi bermacam-macam migrasi bahasa adalah gerak atau move. Gerak merupakan tindakan yang diperlukan oleh sebuah bahasa untuk menghasilkan suatu migrasi. Intrusi merupakan bahasa yang dipakai dalam suatu daerah yang baru karena hasil sebuah migrasi. Unit migratif merupakan unit bahasa yang bergerak keluar dari daerah bahasa yang asli. Daerah non-asli yang didatangi oleh penutur bahasa yang bermigrasi disebut intrusi migratoris, misalnya daerah atau bagian barat Pulau Lombok yang diduduki oleh penutur-penutur bahasa Bali yang berasal dari Pulau Bali. Intrusi ekspansif merupakan gerak yang hanya memperluas wilayah suatu bahasa. Migrasi dapat terjadi karena dua hal berikut:
sejumlah penutur suatu bahasa bergerak keluar wilayah asli dan menduduki suatu daerah baru. Migrasi semacam ini disebut migrasi positif. Contohnya yaitu perpindahan sejumlah penutur bahasa Bali dari Pulau Bali ke Pulau Lombok.
sejumlah penutur bahasa lain berpindah ke wilayah suatu bahasa sedemikian rupa sehingga memisahkan bahasa tadi menjadi dua daerah atau lebih. Migrasi semacam ini disebut migrasi negatif.
Kesatuan distribusi terbentuk dari suatu wilayah bahasa. Bila bahasa-bahasa kerabat menyebar sedemikian rupa sehingga orang-orang bisa berpindah secara langsung dari suatu daerah bahasa kerabat ke daerah bahasa kerabat yang lain, maka bahasa-bahasa itu membentuk satu mata rantai (chain). Bila suatu bahasa tidak menjadi anggota suatu mata rantai dengan bahasa kerabat yang lain, maka ia membentuk suatu kesatuan yang terpisah (separated).
Kelompok bahasa dapat berbentuk kelompok kecil (minimal group) dan dapat juga berbentuk kelompok luas (complex group), maka unit distribusi bahasa-bahasa kerabat itu pertama-tama ditentukan oleh silsilah-silsilah bahasa tersebut dan kedua ditentukan oleh unit distribusi dan intervalnya. Berdasarkan garis keturunan dibedakan menjadi distribusi sederhana dan distribusi kompleks. Distribusi sederhana adalah distribusi dari bahasa-bahasa yang membentuk kerabat sederhana. Distribusi kompleks adalah distribusi dari bahasa-bahasa yang membentuk kerabat kompleks. Distribusi kompleks terdiri dari dua distribusi sederhana atau lebih.
Teori Asal Kompleks
Dalam sebuah kerabat kompleks terdapat beberapa tingkat bahasa proto, yaitu bahasa proto kerabat sederhana dan bahasa proto kerabat kompleks. Suatu wilayah yang berbentuk mata rantai dari bahasa kerabat pada tingkat sebelumnya disebut wilayah kompleks (complex area). Misalnya bahasa-bahasa Austronesia dalam wilayah Filipina dan Republik Indonesia membentuk satu mata rantai. Bahasa Chamorro di Guam adalah bahasa yang sederajat dengan beberapa bahasa dari lingkungan tadi, oleh sebab itu bahasa Chamorro harus berasal dari wilayah kompleks tadi.
Cabang Migrasi di Nusantara
Penutur Austronesia yang diyakini bermigrasi dari Taiwan bukan satu-satunya populasi ras Mongoloid yang pernah mendiami Nusantara. Austronesia adalah istilah yang diberikan ahli linguistik untuk menyebut rumpun bahasa yang dituturkan oleh orang di Kepulauan Indo-Malaysia dan kawasan Oceania. Rumpun bahasa Austronesia terdiri dari 1.200 bahasa dan digunakan oleh sekira 270 juta penutur. Mayoritas penutur bahasa Austronesia adalah orang-orang di Indonesia bagian barat. Sedangkan orang-orang di Indonesia timur hingga kini memakai bahasa non-Austronesia atau Bahasa Papua.
Secara bahasa, warisan Austronesia ditandai dengan kata-kata yang mirip dalam bunyi dan makna. Beberapa kata di berbagai kawasan persebaran Austronesia menunjukkan kekerabatan. Banyak ahli mengatakan bahwa persebaran rumpun bahasa Austronesia yang luas disebabkan proses perpindahan bangsa penutur rumpun bahasa itu ke luar dari daerah asalnya.
Austronesia dan Austroasiatik berasal dari bahasa Austrik yang dipakai di Yunan. Bahasa itu kemudian terpecah dan berkembang masing-masing. Bahasa Austroasiatik digunakan di sekitar Asia Tenggara Daratan. Adapun bahasa Austronesia digunakan di sekitar wilayah kepulauan, seperti Taiwan, Filipina, Pasifik, Madagaskar, hingga Pulau Paskah, sesuai persebarannya.

1 Like