Dibalik Luka dan Kecewa terdapat Nikmat Bahagia yang Luar Biasa


Sumber : https://id.pinterest.com/pin/311592867975958502/

Sebagai seorang manusia pasti selalu berhadapan dengan kekecewaan dan luka. Memang kadang pedih tapi memang begitu jalannya. Hidup seperti air yang mengalir, apa pun tantangan serta rintangan air akan tetap terjang dan terus mengalir. Kecewa, luka menjadi suatu momok menakutkan yang membuat manusia overthingking. Ekspetasi manusia yang membuat diri sering kecewa dan luka. Apakah kita harus menurunkan ekspetasi kita untuk meminimalisir kekecewaan? Hanya diri kita sendiri yang bisa mengukurnya.

Kita sebenarnya sering kali merasakan kebahagiaan namun, kita tidak meresapinya dengan mendalam. Kurang bersyukur terhadap apa yang kita miliki menjadi sumber kesedihan, kekecewaan dan luka. Sekarang manusia harus memperkaya rasa syukurnya, melapangkan dada, terus berusaha dan berdoa, berpikir dengan pikiran yang terbuka untuk meringkankan beban pikiran mengenai rasa kecewa. Bersyukur menjadi kunci utama dalam bahagia.

Manusia memiliki rencana akan kehidupan dan cita-citanya namun, Tuhan telah menyiapkan skenario terindah untuk umat-Nya. Manusia selalu merasa kecewa jika rencananya hancur berantakan, libatkan Tuhan dalam setiap langkahmu agar selalu diberi izin dan keridaan-Nya. Jangan selalu merasa rencana kita adalah rencana yang paling baik, karena sehebat apapun rencana kita, jika menurut Tuhan itu tidak baik maka, Tuhan tidak akan merestui, jika harapan tersebut tidak menjamin kebaikan serta keberkahan dalam kehidupan manusia.

Badai pasti berlalu, kata yang tidak asing lagi di telinga, ibarat semua masalah akan berlalu begitu saja jika kita hadapi dan tidak selalu menghindar. Menghadapi suatu persoalan adalah keharusan yang mau tidak mau, suka tidak suka kita selesaikan masalah tersebut. Pikiran kita selalu berpikir bahwa masalah adalah persoalan yang tidak mudah dan sulit dipecahkan padahal, Tuhan sudah memberikan jalan keluar sebelum ada masalah tersebut.

Tidak ada yang abadi di dunia ini pasti ada sebuah perpisahan jika ada pertemuan. Begitu pula luka, luka seiring berjalannya waktu akan mengering dan menghilangkan rasa sakitnya. Luka tidak akan selalu menetap lama di hati dan pikiran. Hal tersebut karena sudah waktunya luka itu menghilang. Rasa ikhlas dan lapang dada yang membuat kita menerima semua rencana Tuhan dan memudarkan luka di hati manusia. Luka diberikan sebagai wujud Tuhan dalam menguji kesabaran manusia.

Memang benar dibalik luka terdapat nikmat bahagia yang akan muncul. Seperti analogi setelah hujan pasti ada pelangi yang indah. Sama seperti bahagia yang akan hadir setelah luka. Walaupun menghadapi rasa luka sangat berat dan sangat menguras tenaga dan pikiran. Anggap saja luka ini sebagai bentuk motivasi manusia untuk menjadi pribadi yang kuat. Semua persoalan pasti ada hikmah yang bisa kita ambil dan syukuri. Manusia tidak akan pernah tahu bagaimana nikmatnya bahagia, jika Tuhan tidak mengajarkan manusia perihal kecewa dan luka.

3 Likes

Pernah suatu ketika saya mengejar mimpi yang sangat diharapkan orang tua namun belum tersampaikan rasanya pedih sekali…

1 Like

Semangat yaa, semua indah pada waktunya

Semangat​:fist::fist:

Jadi inget lagunya kang bondan, “ya sudahlah!”

1 Like