Derap Langkah Menuju Mimpi

Haii semua, disini saya akan bercerita mengenai perjalan saya mulai dari saya lulus SMP hingga saya masuk perguruan tinggi. Dulu saat saya lulus dari smp dan akan melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu SMA, saya cukub banya mengalami kendala. Misalnya, pada tahun tersebut sistem zonasi mulai diberlakukan dan yang menjadi masalah adalah jarak antara sekolah yang saya inginka dan rumah saya sangat jauh. Namun, syukurnya pada tahun tersebut karena baru pertama kali menggunaka sistem zonasi jadi kita masih diberi kelonggaran, dengan diperbolehkanya menggunakan pilihan pertama diluar zonasi namun pilihan kedua harus dalam zona rumah kita. Jadi apabila kita tidak lolos pada pilihan pertama secara otomatis kita harus sekolah dalam zona rumah kita.

Pada tahun itu juga nilai UN turun, sebelum saya tahu bahwa nilai UN pada tahun itu turun saya sudah mensapat hasil nilai saya dan jika saya bandingkan denan tahun sebelumnya nilai saya termasuk kategori rendah untuk bisa masuk ke sma yang saya inginkan. Namun setelah beberapa waktu saya mendapat informasi bahwa memang rata-rata nilai UN tahun tersebut turun. Alhamdulilahnya saya masih masuk dalam 10 besar ranking paralel di sekolah saya.

Sampai akhirnya saya diterima di sma yang saya inginkan, dan disana saya masuk dipeminatan Mipa. Hingga pada saat saya menginjak kelas 11 saya merasa tidaknyaman dengan peminatan yang saya ambil. Saat saya diajar kimia, fisika, dan biologi saya sering tidak memperhatikan dan terkadang saya justru mengantuk. Namun apabila ada pelajaran lintas minat seperti ekonomi, geografi, sejarah, dan ppkn saya justru sasangat memperhatikan, dan saya tergolong siswa yang aktif sangat berbeda jika saat pelajara mengenai sains yang mana saya hanya nenjadi murit yang pasif. Hal tersebu terus ber ulang hingga saya menginjak kelas 12, dan disitulah sata mulai berfikir untuk kuliah mengambil lintas jurusan.

Dari awal kelas 12 saya sudah mempersiapkan untuk mengambil lintas jurusan saat pendaftaran perkuliahan. Saat itu persiapan saya mulai dadi mengambil bimbel untuk membantu saya memahami materi mengenai soshum. Karena disitu saya benar benar mempelajari soskum dari awal atau dasarnya. Disamping buku dari bimbel, saya juga membeli buku untuk latihan utbk

Saya berusaha keras untuk mempelajari soshum agar saya bisa mengerjakan dengan baik saat utbk berlangsung. Akan tetapi pada akhirnya dibulan maret 2020 indonesi sudah mulai terpapar virus Corona, yang semula kita hanya libur 2 minggu, tetapi nyatanya kita masih melakukan daring hingga saat ini. Karna pandemi tersebut dan beberapa alasan lain pemerintah merubah diste utbk yang digunakan sehingga keluarlah putusan bahwa utbk hanya menggunakan tes potensi skolastik dan tidak menggunakan tes potensi akademik. Saat pengumuman itu saya sedikit merasa kecewa karena saat itu menurut saya semua yang saya lakukan untuk belajar soshum itu sia-sia. Namun mun seiring berjalanya waktu saya paham bahwa ilmu itu tidak ada yang sia-sia.

Hingga pada saat utbk akan dilaksanakan, ada beberapa kendala yang terjadi. Pada saat saya sudah sampai diSolo saya mendapakan pengumuman bahwa yang boleh mengikuti utbk diUNS hanya domisili eks karesidenan surakarta, dan secara otomati saya yang berasal dari ponorogo harus mengikuti utbk susulan di madiun. Karena saya sudah terlanjur berada disolo, saya berusahan untuk bekoordinasi dengan pihak UNS. Alhamdulilahnya saya diizinkan untuk bisa mengikuti utbk di UNS, meski harus melakukan beberapa kali izin pada pihak UNS.