Deadliner Ambis
Sumber : money.kompas.com
Hai sobat Mijil.id kenalin aku mahasiswi semester pertama universitas negeri ternama di kotaku. Bisa dibilang aku bejo bisa lulus seleksi SBMPTN di sini, secara memang dari awal gak expect sama sekali di PTN. Yup, alasannya karna aku sempet ambis di sekolah kedinasan. Tapi ya namanya rezeki gak ada yang tau, aku lolos di seleksi tapi gak lolos di perangkingan. Jujurly sedih dan ngerasa gagal banget, tapi di situ aku sedikit tenang karna udah diterima di universitas aku sekarang.
Oh ya mengenai judul kali ini yaitu deadliner ambis, pasti kalian sudah gak asing lagi sama kedua kata tersebut. Deadliner merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang suka mengerjakan sesuatu di waktu-waktu terakhir pengumpulan. Lalu ambis itu berasal dari kata ambisius yang berarti sikap dan keinginan yang kuat untuk mencapai suatu hal. Kenapa seseorang bisa dikatakan deadliner ambis? Ya tentu karna mereka mengerjakan tugas di waktu-waktu terakhir sehingga memaksa mereka untuk memiliki ambisi untuk segera selesai.
Fyi aku dari MIPA dan ikut SBMPTN linjur di prodinya anak IPS tepatnya di Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kalau dibilang nekat lintas jurusan ya bener banget sih secara waktuku belajar IPS singkat banget. Jangan ditiru ya guys apalagi buat kalian adek-adek SMA yang sekarang lagi prepare untuk UTBK, memang aku ini tipe orang yang terlalu santai dan cenderung menyepelekan tapi alasan paling kuatnya sih karna gak bisa mikir kalau deadline belum mepet hehe. Terus kalau misal ditanya “mepet deadline emang bisa langsung encer gitu otaknya? “ Hey tidak sama sekali kawan (emot sedih) . Bukan makin encer, tapi ya mau gimana lagi udah kepepet gitu. Seriosly aku gak suka punya sikap deadliner kaya gini, bahkan kalau di tengah waktu ada temen tanya “udah sampe mana tugasnya?” Di sini aku malu dan bingung banget. Mau bilang udah sampe sini-sini tapi ntar jadi bohong, tapi kalau jujur bilang belum ngerjain sama sekali gak mau dicap malesan hiks.
Oke guys, aku yakin kalian yang baca ini sedikit gak percaya, tapi ya inilah aku sebagai penulis ulasan yang sedang kalian baca. Eits tapi walaupun deadliner gini aku tetep berusaha nyelesaiin semua tepat waktu, aktif tugas kelompok, dan aktif di kelas zoom walaupun lebih sering ngasal raise hand aja tanpa mikir dulu apa yang mau diomongin. Satu hal yang jadi dasar aku begini yaitu mindset yang gak semua harus banyak mikir, tapi lebih ke siapa cepat buat berani mencoba. Hai, aku juga manusia overthinking yang suka mikir kesana-kemari, takut ini-itu, dan merasa plin -plan. Tapi ada suatu event yang selalu aku inget dan ini yang bikin aku lebih merasa bodoamat seperti sekarang. Yap, aku terlalu banyak mikir tanpa segera action dan apa yang aku dapat? aku dapat penyesalan. Jadi visioner yang punya plan jelas itu emang keren banget, tapi kalau terlalu sibuk mikir plan ya inilah jadinya kaya aku, gak jalan dan gak berani ambil resiko. Inget ini buat beberapa orang aja ya, karna realitanya orang yang disiplin dan visioner itu emang punya keunggulan tersendiri di hasil pekerjaannya. Di sini kita tepuk tangan dulu ya buat saudara kita yang udah sukses dan semoga suksesnya nular ke kita, aamiin.
Kembali ke topik, aku yakin semua sobat Mijil.id yang mau membaca ulasan ini pasti orang-orang pinter yang punya otak encer. Tapi mungkin dari kalian banyak yang lebih milih to keep silent, plis apa yang ada di pikiran kalian itu emas yang bisa memperkaya kalian. Aduh maaf ini sok bijak banget, tapi setidaknya dari cerita deadlinerku yang gak boleh ditiru tadi aku juga punya sedikit pemikiran yang mungkin sedikitnya bisa ngebuka keberanian kalian buat berpendapat dan berbicara di suatu kelas atau forum. Selain itu, aku juga pengen banget memotivasi kalian kalau gak ada yang gak mungkin selama kalian mau mencoba, sesingkat apapun waktu yang kalian punya percayalah kalian masih bisa memaksimalkan peluang dan hasil akhir kalian. Hmm kayaknya udah cukup ya sesi sambat malam ini fyi karna aku nulis ini malam. Doain deh ya sifat deadliner dan banyak mikirnya berkurang, di sini aku doain kalian juga semoga selalu lancar kegiatannya. Terima kasih kawan (emot senyum dari penulis).
