Dari Aku yang Pernah Gagal

Halo sobat mijil! Kenalin aku Risma. Aku mau berbagi sedikit kisah perjuanganku bisa diterima di program studi ilmu administrasi negara Universitas Sebelas Maret, nih. Tahun ini adalah tahun keduaku mengikuti UTBK. Di masa gap yearku, aku terus mencari informasi tentang jurusan-jurusan yang aku minati ada universitas mana saja. Pada awalnya, aku masih berambisi untuk mengejar program studi sosiologi. Seiring berjalannya waktu, aku juga semakin berfikir apa benar sosiologi itu program studi yang sesuai denganku. Sampai pada akhirnya, aku kembali mencari profil setiap program studi yang ada di perguruan tinggi. Setelah melihat profil dari program studi ilmu administrasi negara ini, aku merasa tertarik dan merasa bahwa ini program studi yang sesuai dengan apa yang aku mau. Setelah menemukan program studi ini, aku pun mencari perguruan tinggi mana aja sih yang memiliki program studi ilmu administrasi negara ini. Hingga pada akhirnya, terpilihlah Universitas Sebelas Maret sebagai perguruan tinggi prioritasku di UTBK 2021 dengan beberapa pertimbangan, seperti jaraknya yang bisa dikatakan masih dalam kategori dekat dengan tempat tinggalku. Pada awalnya, orang tuaku tidak menyetujui aku untuk melanjutkan pendidikanku di UNS. Mereka ingin aku melanjutkan pendidikanku di Purwokerto atau Jogja saja, karena jaraknya yang cenderung lebih dekat dibandingkan Surakarta. Setelah memberikan beberapa rayuan, akhirnya orang tuaku pun menyetujui aku untuk melanjutkan pendidikan di Surakarta.

Melihat teman-teman sudah diterima di perguruan tinggi yang mereka dambakan, saat kumpul juga mereka membahas tentang dunia perkuliahan dan aku hanya mendengarkan cerita mereka dengan senyuman miris. Aku jelas tidak ingin gagal di tahun keduaku ini, aku tidak ingin menyia-nyiakan waktuku lagi. Aku mulai mengingat materi-materi yang pernah aku pelajari dan mempelajari materi-materi yang masih belum aku pahami. Aku cukup berbangga diri, karena cukup banyak materi yang masih aku ingat sehingga aku hanya perlu mempelajari materi yang bagiku sulit dan me-review materi yang masih aku ingat. Aku juga mencari berbagai latihan soal dari berbagai sumber, terutama di twitter. Semua materi dan soal-soal yang aku punya murni dari e-book, buku-buku pelajaran semasa SMA, dan juga materi-materi yang diberikan di tempat les dulu. Oh iya, aku juga belajar lewat youtube untuk mempelajari materi-materi yang sulit aku pahami, seperti akuntansi. Aku pernah membaca kata-kata yakni “Jika kamu gagal, bangkit dan coba lagi dengan strategi yang baru, introspeksi apa kesalahanmu yang membuatmu gagal”. Dari kata-kata itu, aku pun kembali bersemangat untuk belajar dan memikirkan strategi baru. Pada waktu awal-awal gap year, aku masih rajin belajar. Awal tahun 2021, aku sudah mulai malas belajar dan hanya menghabiskan waktuku untuk bermain gadget. Sampai pada akhirnya, waktu UTBK 2021 pun hanya tersisa satu bulan lagi. Aku pun mulai sadar akan kesalahan yang aku lakukan, sama seperti tahun lalu, yaitu malas belajar. Akhirnya aku pun bangkit lagi dan menyusun kembali semangatku untuk belajar. Di satu bulan terakhir sebelum UTBK 2021, aku gila-gilaan latihan soal dan melihat pembahasan dari soal-soal tersebut. Aku cukup takut, karena di tahun ini aku tidak serajin tahun lalu mengikuti try out online yang aku dapat dari platform instagram.

Waktu pendaftaran dan pemilihan program studi serta perguruan tinggi pun tiba. Aku memutuskan untuk bertemu dengan satu temanku yang kebetulan gap year juga untuk melakukan finalisasi bersama-sama supaya kita bisa berangkat ke lokasi UTBK berbarengan. Saat akan melakukan finalisasi tubuhku bergetar parah dan jantungku berdegup sangat kencang. Aku dan temanku mendapat jadwal tes UTBK hari pertama di sesi terakhir. Dan di hari itu bertepatan dengan puasa ramadhan hari pertama. Waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB, aku dan temanku pun bersiap-siap untuk berangkat ke lokasi UTBK dan mengemasi barang-barang. Waktu yang ditunggu pun tiba, satu jam sebelum tes, peserta memasuki ruang tunggu. Teringat suasana tahun lalu, rasanya masih sama, tegang dan sangat gugup. Tibalah saatnya kita masuk ke ruang UTBK dan mengerjakan soal-soalnya. Setelah berjam-jam duduk dan mengerjakan soal, waktu mengerjakan pun sudah selesai, lalu peserta pun diperbolehkan meninggalkan ruangan. Soal-soal UTBK benar-benar di luar ekspektasiku, materi yang dikeluarkan adalah materi-materi yang aku remehkan, jarang aku pelajari. Waktu pengumuman pun tiba, terbesit dipikiranku keadaan tahun lalu, menelan banyak sekali kegagalan. Malam sebelum pengumuman, aku menangis sejadi-jadinya dan mengikhlaskan apa yang sudah terjadi di tahun lalu, dan berjanji pada diri sendiri untuk menerima apapun hasilnya di esok hari. Hari yang ditunggu pun tiba, masih teringat jelas bagaimana sakitnya penolakan tahun lalu padahal aku sudah sangat yakin akan diterima pada saat itu. Dengan perasaan yang campur aduk dan tentunya dengan kencangnya degupan jantung yang mengiringiku membuka portal pengumuan SBMPTN 2021, detik-detik membuka portal pengumuman menjadi detik-detik terlama dan menegangkan. Dan ya, akhirnya aku lolos SBMPTN 2021 pada pilihan pertama, yaitu tempatku melanjutkan pendidikan sekarang, Universitas Sebelas Maret. Aku sampai mengecek berkali-kali untuk memastikan apakah benar aku benar-benar lolos. Setelah benar aku lolos, aku memberitahu kedua orang tuaku dan aku tidak bisa menahan air mataku untuk tidak turun. Banyak sekali pelajaran yang bisa aku ambil dari gap year ini, salah satunya adalah mengikhlaskan apa yang sudah terjadi, maka Sang Pencipta akan memberikan kebahagiaan yang tiada tara di kemudian hari. Itulah perjalanan dan perjuanganku dalam menggapai program studi ilmu administrasi negara Universitas Sebelas Maret. Sampai jumpa diceritaku berikutnya, ya.