Menonton film sering kali dilakukan untuk melepas penat dan wadah pelampiasan emosi. Karena terkadang tidak semua manusia bisa melampiaskan amarah dalam bentuk fisik ataupun verbal, ada juga hanya bisa melampiaskannya dengan tangis dan pelampiasan pada objek lain, seperti dengan menonton film. Salah satu tempat populer untuk menonton film dengan rasio gambar yang besar dan baik serta audio yang mendukung adalah bioskop. Bioskop sering juga disebut dengan film teater. Tempat ini biasanya terdiri dari beberapa teater atau hall. Di tempat ini juga kalian akan menemukan beberapa hal-hal menarik tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak. Seperti halnya larangan untuk merekam film yang sedang dipertunjukkan, larangan membawa makanan dan minuman dari luar produk bioskop.
Di era saat ini menonton film adalah hal yang sering dilakukan oleh masyarakat. Karena terdapat sensasi atau kesenangan tersendiri saat dapat melihat film di bioskop. Bahkan muncul tren baru mengenai menonton film di bioskop seorang diri. Oleh karena itu saya merasa tertantang dan ingin melakukannya.
Saya sangat tertarik sekali dengan berbagai film khususnya yang bergenre film horor, karena saat menonton horor saya dapat merasakan sensasi tersendiri dibandingkan dengan menonton film romantis. Hingga pada suatu hari saya melakukan hal yang cukup menantang dilakukan dan bahkan sebelumnya belum pernah terpikirkan dan bahkan tidak ada yang dibenak saya.
Saat itu teringat sekali saya melakukannya pada masa-masa jeda setelah ujian akhir kelas 12. Pada hari itu awalnya saya seharusnya akan menonton film tersebut berdua dengan teman saya, namun ada suatu hal tang menimpa teman saya yang membuatnya tidak bisa menepati janji itu. Ketika dia mengatakan itu saya sudah berpikir untuk mengatur waktu ulang agar dapat menonton bersama. Namun daripada menunggu yang tidak pasti jadi saya berpikir mengapa tidak menonton sendiri toh harganya juga sama saja namun mungkin pengalaman dan sensasi yang akan saya dapatkan sangat berbeda, karena itu saya memberanikan diri untuk menonton sendiri. Awalnya ketika memasuki mall sendiri merasa tidak ada yang aneh sampai saat memesan tiket pun masih biasa saja, namun ketika mulai memasuki ruang teater baru saya dapat merasakan sensasinya dimana dalam teater itu tidak ada satu orangpun yang saya kenali. Saat duduk dan film dimulai perasaan saya sedikit campur aduk karena sebelah kiri saya kosong dan sebelah kanan terisi namun jauh dua kursi setelah saya. Pada saat itu saya merasa semua orang memiliki teman untuk melakukan hal yang sama, namun hanya saya yang datang dengan seorang diri yang berbekalkan tekad. Untuk film yang saya tonton sendiri sudah pasti adalah film horor yang sudah pasti juga banyak mengandung kejutan-kejutan dan suara dentuman yang membuat kaget. Di saat itu saya ingin berteriak kaget tapi saya urungkan karena rasa malu dan gengsi saya yang lebih besar daripada rasa kaget saya. Saya hanya bisa menutup mata dengan tangan saya sendiri saat menyaksikan adegan-adegan yang menurut saya menyeramkan.
Apalagi ketika terdapat suara dentuman yang berbarengan dengan adegan yang cukup menyeramkan membuat jantung saya hampir merosot. Namun ada dalam beberapa adegan yang membuat terharu, dan beberapa adegan yang membuat saya menonton beta selama kurang lebih satu jam empat puluh menit.
Sampai waktunya saya keluar dari bioskop tersebut saya merasa telah melakukan hal yang luar biasa karena belum pernah melakukan itu sebelumnya. Bahkan hingga saat ini saya masih menyimpan struk tiket film tersebut, karena saya merasa hal tersebut patut dikenang dan dijadikan pengalaman yang sangat berkesan. Ketika kamu merasa membutuhkan tempat untuk sendiri atau anak jaman sekarang menyebutnya dengan me time, kamu dapat mencoba hal-hal baru yang bahkan belum pernah terpikirkan olehmu. Misalnya melakukan hal seperti yang saya lakukan, menonton film sendiri menyadarkan saya bahwa sebenarnya kamu hidup untuk dirimu sendiri. Karena hal itu tidak ada salahnya mencoba hal baru untuk dirimu sendiri. Cukup dengan bertekad dan berani mencoba.