Coretan Tinta Meraih Impian

Kisah perjuangan saya dalam meraih impian, saya dilahirkan dari orang tua yang berprofesi sebagai buruh tani yang memiliki kehidupan yang sederhana dan saya anak ke dua dari tiga bersaudara . Kedua orang tua saya hanya lulusan SD, namun sangat besar harapan mereka untuk menyekolahkan ke tiga anaknya sampai jenjang sarjana. Awal perjuangan saya dalam mewujudkan impian yaitu dengan saya mendaftar kuliah di salah satu Universitas Negeri yang sangat saya inginkan melalui jalur SNMPTN dengan mengambil prodi Akuntansi dan Hubungan Internasional,prodi utama yang saya inginkan yaitu Akuntansi. Alasan saya dalam memilih prodi Akuntansi karena saya sangat menyukai ilmu yag berhubungan dengan bisnis selain itu Akuntansi memiliki banyak peluang kerja di berbagai sektor,namun takdir berkata lain saya tidak lolos di jalur SNMPTN dari kegagalan itu saya sangat sedih rasanya seperti tidak ada harapan lagi untuk bisa masuk ke Universitas Negeri yang saya inginkan.

Namun saya tidak putus asa saya mencoba jalur yang lain yaitu SBMPTN,waktu itu saya tes jalur SBMPTN mengambil tes soshum dan memilih mendaftar di Universitas Negeri yang sama seperti dahulu saya SNMPTN,tetapi dengan pilihan prodi ke dua yang berbeda yaitu Akuntansi dan Ilmu Komunikasi. Saya sangat ingat perjuangan saya mengikuti SBMPTN di mana waktu itu saya harus mengikuti tes SBMPTN di salah satu Universitas Negeri di Semarang, dengan tekad,niat,dan semangat yang saya miliki saya berangkat ke Semarang bersama dua teman saya,Alhamdulillah waktu itu orang tua saya memiliki rezeki lebih untuk ongkos saya berangkat ke Semarang, saya di beri uang RP.300.000 untuk beli tiket bis dan kereta api serta untuk menginap dan makan. Saya berangkat dari Madiun naik bis jurusan Surabaya-Jogja dan turun di Solo untuk oper bis menuju ke Semarang. Keesokan harinya saya sudah bersiap untuk tes, Alhamdulillah tes berjalan dengan lancar kemudian pada malam harinya setelah sholat isya’ saya dan teman-teman saya bergegas pulang ke Madiun, kami menuju ke stasiun Tawang lebih awal walaupun keberangkatan kereta masih jam satu malam.

Rasanya sangat senang karena telah berhasil melewati tes SBMPTN dengan lancar dan saya sangat tidak sabar untuk melihat hasil nilai saya dan ketika nilai UTBK saya sudah keluar hasinya nilai saya standar tidak terlalu baik dan tidak terlalu buruk. Singkat cerita pengumuman SBMPTN pun telah keluar dan hasilnya saya gagal lagi dan itu merupakan titik dimana saya benar-benar kecewa dan sangat sedih impian saya telah gagal,tetapi saya yakin saya pasti bisa dan saya belum menyerah. Pada akhirnya saya pun memutuskan untuk kuliah di tahun depan dan memutuskan kerja selama setahun di minimarket yang gaji nya saya sisihkan untuk tabungan biaya kuliah tahun depan dan membantu kebutuhan ekonomi kedua orang tua. Di setiap saya beribadah saya selalu berdoa untuk bisa kuliah di Universitas Negeri yang saya impikan tersebut, dan Masyaallah dengan doa dan usaha Allah mengabulkan apa yang saya impikan bagaimanapun caranya Allah telah memberi jalan yang terbaik dan lebih baik dari rencana saya. Di tahun ini Alhamdulillah saya lolos di Universitas Negeri yang saya inginkan dan masuk di prodi Akuntansi walaupun hanya sampai jenjang D3 saya sangat bersyukur, saya sangat bahagia pada akhirnya perjuangan saya tidak sia-sia. Cita-cita saya sangat sederhana saya ingin membuat kedua orang tua dan keluarga saya bahagia,memberikan maanfaat yang baik bagi semua orang,dan bahagia dunia akhirat.
Bukan tentang seberapa cepat kita dalam meraih impian, namun seberapa tepat kita dalam memberikan kemanfaatan dan menerapkan ilmu dari impian yang telah kita capai. Tetap semangat buat kalian semua yang lagi berjuang dalam meraih cita-cita,tetap bermimpilah setinggi-tingginya di imbangi dengan ibadah dan doa serta wujudkan dengan usaha, Insyaallah Allah akan mewujudkannya.