Cerita Resa Untuk Semua

Hai semua, kenalin aku Muhammad Resa Aji Pamungkas biasa dipanggil Resa. Aku tinggal di Sragen, lebih tepatnya di daerah Jambanan, Sidoharjo. Dulunya aku bersekolah di SMA N 2 Sragen, disitulah tempat saya memulai cerita ini dan menemukan kisah-kasih yang sangat menyenangkan bersama orang-orang hebat. Disini aku akan sedikit menceritakan perjalananku menuju Unversitas Sebelas Maret atau biasa disebut UNS.
Aku berasal dari MIPA, boleh dikatakan pejuang linjur pada saat itu. Tetapi pada saat kelas 12 aku pun belum mengetahui dimana kuliah yang akan kutuju kemudian apa itu jurusannya. Pada saat itu aku seperti masih belom memikirkan saya akan kemana dan lanjut dimana, kala itu diotakku hanya ada persenang-senangan yang akan kemana hari ini, dan akan keluar sama siapa? Kurang lebih tiap hari mungkin seperti itu.
Pada 3 bulan menuju UTBK aku baru mencari buku materi Soshum, padahal jurusan Soshum yang aku ketahui pada saat itu hanyalah Hukum. Untuk saat itu juga aku belum tau apakah aku benar-benar akan linjur atau tidak. Aku mencari buku-buku pinjaman kepada kakak tingkat SMA ku yang kala itu sudah diterima di Perguruan Tinggi. Kemudian pada pendaftaran UTBK aku memutuskan untuk mengambil soshum atau bisa dikatakan linjur. Kemudian 2 bulan aku belum mempunyai persiapan yang matang untuk menghadapi UTBK, padahal kawan-kawan aku saja sudah sangat siap HAHA. Mungkin pada saat itu 1 bulan menuju UTBK aku baru mulai belajar, tetapi itupun aku juga tidak sangat ambisius sekali yang belajar pagi, siang, sore, dan malam. Banyak yang mengatakan kepadaku jika membaca materi saja itu sudah dibilang tidak cukup waktu. Teman-temanku menyarankanku untuk memperbanyak latihan soal saja, dan mengasah otak yang boleh dihitung pemanasan. Waktu sudah menunjukkan H-7, pada saat itu aku mulai ambisius untuk belajar, menambah doa, dan memikirkan bagaimana harus masuk Perguruan Tinggi Negeri. UTBK pun dimulai, aku mendapatkan sesi siang di gedung Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Pada saat itu aku sangat merasakan kurang persiapan untuk menghadapi UTBK. Mulai mengerjakan UTBK dan tidak lupa membaca doa-doa. Selesai mengerjakan akupun sudah sangat pesimis untuk mendapatkan nilai yang baik, tetapi saat itu juga aku mulai belajar lagi untuk mempersiapkan Ujian Mandiri dimanapun. Pengumuman UTBK sudah dibuka, sebelum membuka aku sudah firasat sih kalau tidak lolos HAHA, ehh ternyata benar tidak lolos. Kawan-kawanku yang sudah mempersiapkan UTBK jauh-jauh hari pada lolos, mungkin jika aku seperti itu aku juga lolos. Tapi ya sudahlah tidak perlu disesali ini semua sudah terlanjur juga. Seleksi mandiri diberbagai kampuspun dibuka, aku mendaftar UM UGM, UM UNDIP, UM UNS. Aku hanya berharap lolos pada UM UNS karena UNS merupakan kampus yangku harapkan. UM UGM, UM UNDIP, UM UNS pakai skor UTBK ditolak. Tapi UM UNS yang Ujian Tulis Alhamdulillah aku diterima. Kemudian Aku menemukan teman-teman yang bisa dianggap menyenangkan untuk diajak cerita bersama. Yaa begitulah kurang lebih ceritaku menuju UNS. Terima Kasih teman-teman semua, sampai berjumpa.

1 Like