Belajar Santai: Si Nonpredikat Bertamu, Lho!


image by Google.com

Halo sobat Sando! Kita ketemu lagi!

Siapa yang sedang bertamu? Hah, ada tamu?

Wah, yang di atas itu si nonpredikat, lho! Siapa, sih, nonpredikat itu? Jadi, nonpredikat merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh frasa. Kali ini, Sando akan mengajak kalian untuk membahas tentang frasa.

Dalam (Abidin, 2019) dijelaskan bahwa frasa adalah suatu konstruksi atau satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih, yang tidak berciri klausa dan yang pada umumnya. Tidak berciri klausa maksudnya adalah bahwa konstruksi frasa tidak memiliki unsur predikat. Adapun unsur-unsur yang membentuk frasa yaitu morfem bebas dan morfem terikat.

Nah, Sando kasih contoh, nih, biar lebih paham!

Contoh:

  1. sedang bertamu
  2. Rumah itu
  3. Baju merah itu

Gabungan kata sedang dan bertamu di atas itu adalah frasa karena tidak berpredikat. Sama halnya dengan kata rumah dan itu. Pada contoh ketiga, juga termasuk dalam frasa karena konstruksinya nonpredikat.

Frasa sedang bertamu dapat menduduki fungsi sintaksis subjek, predikat, objek, dan keterangan. Supaya lebih jelas, berikut adalah contohnya

Contoh: siapa yang sedang bertamu?

Pada contoh di atas, siapa adalah sebagai subjek dan yang sedang bertamu sebagai predikat. Ingat, ya, Sobat Sando, sebagai predikat, bukan memiliki predikat!

Sando beri contoh lainnya.

Contoh: Dina akan datang besok

Frasa akan datang menduduki fungsi sebagai predikat. Apabila dibuat sesuai kedudukannya, maka akan menjadi:

Dina (S) akan datang (P) besok (Ket).

Jadi, sudah paham, kan? Kita lanjut bahas frasa koordinatif!

Frasa koordinatif adalah frasa endosentris berinduk banyak yang komponen-komponennya secara potensial maupun aktual dapat dihubungkan dengan konjungsi, baik tunggal maupun konjungsi terbagi (Surastina, 2019). Kemudian, (Abidin, 2019) menjelaskan bahwa frasa koordinatif termasuk ke dalam frasa endosentris berdasarkan unsur pembentuknya, yaitu frasa yang memiliki dua unsur pusat. Di antara unsurnya, terdapat penghubung dan atau atau. Dalam (Hasan Alwi, 2017) frasa koordinatif dibuat sederhana, yaitu dua verba yang digabungkan dengan memakai kata penghubung dan atau atau.

Sando akan memberikan contoh agar kalian paham!

  1. Ayah memelihara kucing dan hamster.

  2. Warna baju itu merah atau coklat?

  3. Anak-anak senang bernyanyi dan menari.

Bagaimana? Sudah jelas, kan?

Jadi, ciri yang terlihat dari frasa koordinatif adalah adanya kata penghubung dan atau atau. Semoga sampai di sini sobat Sando bisa memahaminya, ya!

Sampai ketemu di lain waktu!

Referensi:

Abidin, Y. (2019). Konsep Dasar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasan Alwi, S. D. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemetrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Surastina. (2019). FRASA DALAM BAHASA INDONESIA. Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan , 18-35.