Belajar Mengelola Mindfullness di Masa Pandemi

woman-g9ac7f1989_640
Sumber gambar: https://pixabay.com/id/photos/woman-face-bullying-stress-shame-2696408/

Banyak perubahan terjadi setelah ditetapkannya Covid-19 sebagai sebuah pandemi. Mewajibkan seluruh elemen masyarakat untuk tetap di rumah saja bila tak ada kegiatan penting yang mengharuskan keluar rumah. Entah apakah masih di fase adaptasi, seringkali banyak orang merasa overthinking selama berada di rumah. Hal ini dikarenakan banyak waktu yang akhirnya dihabiskan dengan berselencar di media sosial.

Akses tak terbatas saat berselancar di media sosial, satu hal yang smemacu rasa insecure bahkan bisa stres ialah melihat pencapaian orang lain. Pertanyaan semacam ini pun bermunculan.

“Orang-orang produktif banget sih”
“Hebat banget dia”
“Keliatan nggak pernah gagal orangnya”
“Andai jalan hidupku mulus kayak dia”
“Kenapa hidupku gini-gini ajak ya”, dan berakhir dengan menyalahkan keadaan.

Bagi kamu yang menyadari perasaan itu, tenanglah karena rasa itu hanya sebatas rasa insecure yang datang dari ego diri sendiri. Hal itupun yang sempat dirasakan oleh siswa kelas XI SMA 2 Karanganyar yakni Destika Arifah, atau yang akrab disapa Tika. Ia mengaku banyak waktu hanya melihat media social hingga menjadi insecure melihat apa yang dibagikan oleh orang lain. “Insecure banget pasti melihat pencapaian orang lain di social media. Namun, melalui postingan yang secara random ku temukan gitu, aku tersadar bahwa selama ini aku terlalu fokus dan peduli pada ego. Egoku tadi yang tak terpenuhi lantas membuatku merasa hampa dan berdampak menyalahkan diri sendiri. Ekspketasi yang kubangun dengan ego hanya akan menumbuhkan rasa insecure bila tak sesuai dengan realita. Namun, saat ini aku sedang mencoba menghapus pemikiran itu,” ujar Tika.

“Perlahan aku menyadari cara mengelola insecure tadi ialah dengan mengelola diri. Awal tahun 2021 aku menghabiskan waktu ngobrol sama diri sendiri. Mencoba refleksi diri karena aku percaya yang bisa berdamai sama rasa insecure itu dimulainya dari diri sendiri,” lanjutnya.

Tika juga memberikan tips bahwa untuk melawan rasa insecure yakni harus dibarengi dengan melatih berpikir secara mindfullnes. Karena berpikir mindfulness akan belajar bagaimana mengelola cara berpikir, melihat beragam sudut pandang, serta mengambil keputusan secara sadar untuk merespon apa yang terjadi sembari mengenali emosi perasaan dalam diri. Mindfullnes mengajarkan untuk bersikap secara terbuka terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan.

“Sekarang ini, aku berhasil sampai di titik ketika melihat pencapaian orang lain tanpa dibarengi dengan rasa insecure. Setidaknya itu berhasil buatku. Semoga kamu juga ya,” pungkasnya.

2 Likes

Bersikap hati-hati atau mindfullness adalah cara agar tidak muncul rasa ketidaknyamanan atau merasa ketakutan alias insecure. Terlebih di era serba “pamer” ini.

Gitu kali ya. :thinking:

1 Like

Iyaa bener banget nih kak :grin:

2 Likes