Baik buruknya kuliah daring

Semenjak diterbitkannya surat kemendikbud mengenai pembelajaran daring mulai tanggal 23 maret 2020 sampai sekarang dan kabarnya akan dilakukan pembelajaran tatap muka masih belum bisa dilaksanakan mengingat masih tingginya korban positif corona, dimulai dari seleksi penerimaan mahasiswa yang dilakukan daring bahkan ujian seleksi pun dilaksanakan daring, lalu penerimaan dan PKKMB yang dilaksanakan daring aku merasa bahwa memang tidak mengenakkan melakukan secara daring ini, aku bahkan tidak bisa melihat kampus kebanggaan mahasiswa UNS dan melaksanakan PKKMB secara offline dan tidak bisa bertemu dengan teman-teman seangkatanku, setelah melakukan serangkaian PKKMB mulai lah aku menjalankan pembelajaran daring pembelajaran daringku dimulai pukul 07.30 WIB pada minggu awal aku merasa belum kesulitan, nah mulai minggu ketiga di semester 1 aku mulai merasakan bingung karena tidak paham tentang materi akuntansi, apalagi dosennya hanya melakukan zoom setiap 3 pertemuan sekali yang lainnya hanya diberi materi pdf dan tugas dan terkadang harus tanya teman lewat chat yang bahkan kadang setelah dijelaskan teman masih belum paham, dan bahkan setiap zoom seringkali mata penat dan tiba-tiba kepala jadi pusing karena sering menatap laptop. Tetapi apa efektif melakukan kuliah daring?, menurut pendapat beberapa ahli bahwa pembelajaran daring kurang efektif mengingat masih banyaknya siswa yang diluar jangkauan jaringan dan gadget, yang bahkan aku sendiri merasakan bagaimana Ketika hujan deras dan tiba-tiba jaringan hilang aku kesulitan dalam ikut kelas daring waktu zoom dan menyebabkan tidak paham tentang materi tersebut. Begitulah suka duka dalam pembelajaran daring ini, semoga pandemic segera mereda dan bisa melakukan pembalajaran tatap muka.