Bahasa Ibu atau Bahasa Favorit?

Setiap orang suka berbicara mengenai hal menarik atau ide dalam pikirannya. Setidaknya, seseorang pasti berbicara mengenai suatu topik kepada orang yang dekat dengannya dalam waktu 24 jam. Topik pembicaraan itu beragam. Mungkin mengenai kabar artis yang sedang terkenal, mungkin mengenai postingan yang mereka lihat di media sosial, atau mungkin mengenai hobi mereka baru-baru ini.

Bagaimana seseorang berkomunikasi dan menyampaikan informasi itu tidak lepas dari bahasa. Apa itu bahasa? Kridalaksana (1983) mengatakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.

Pengertian bahasa ini tidak terbatas pada bahasa Indonesia saja. Tetapi, pada seluruh bahasa yang ada di dunia ini. Hanya karena bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris memiliki perbedaan, bukan berarti fungsi bahasanya berbeda. Bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, keduanya sama-sama berfungsi sebagai komunikasi, identifikasi diri, dan membentuk kerja sama.

Membahas mengenai perbedaan antarbahasa di dunia, pernahkah terpikirkan kenapa tiap orang di dunia ini mempunyai bahasa yang berbeda-beda dan kenapa bahasa yang jumlahnya banyak itu masih bisa bertahan sampai sekarang?

Jawabannya adalah karena ajaran orang tua. Semua orang tahu bahwa tradisi itu diwariskan secara turun temurun. Begitupula dengan bahasa. Ketika seorang anak lahir di tanah Indonesia, orang tuanya akan mengajarkan bahasa Indonesia. Tapi, ada kasus dimana orang tua yang merupakan warga Indonesia tinggal di Amerika mengajarkan anaknya bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jadi, bahasa pertama anak dipengaruhi oleh bahasa yang digunakan orang tuanya dan bahasa yang digunakan di wilayah tempat ia tinggal.

Dalam proses perkembangan, semua anak manusia yang normal paling sedikit memperoleh satu bahasa alamiah (Tarigan, 1998).

Bahasa alamiah yang dimaksud disini adalah bahasa pertama. Sebagai orang yang tinggal di Indonesia, bahasa pertama yang diajarkan mayoritas adalah bahasa daerah seperti bahasa Jawa atau bahasa Indonesia secara langsung. Terlepas dari itu, anak-anak bisa belajar bahasa kedua sesuai dengan minat mereka.

Zaman sekarang, banyak remaja Indonesia yang tertarik mempelajari bahasa Korea, bahasa Jepang, bahasa Jerman, dan lain-lain. Tapi yang jadi perhatian disini, apakah mempelajari bahasa kedua itu istimewa? Mungkin ada banyak alasan untuk mempelajari bahasa tersebut, tapi apakah bahasa-bahasa negara lain itu lebih penting daripada bahasa Indonesia?

Pada bahwa pada tanggal 28 Oktober, sumpah pemuda yang dibuat oleh para pemuda Indonesia dengan bangga menyatakan bahasa mereka adalah bahasa Indonesia. Ketika membaca sumpah pemuda itu, bisa dirasakan betapa bangganya pemuda Indonesia dulu dengan bahasa Indonesia.

Ini bukan berarti mempelajari bahasa lain adalah sebuah larangan. Mempelajari bahasa lain tentu merupakan bagian pengetahuan dan kesukaan masing-masing orang. Bahkan, mempelajari bahasa lain sebenarnya tidak berbeda dari mempelajari bahasa pertama karena sama-sama perlu mempelajari kosa kata, kalimat, cara bicara, dan lain-lain. Namun, perlu diingat bahwa sebanyak apapun bahasa yang dipelajari, jangan lupakan bahasa yang diajarkan orang tua. Hal itu bisa menjadi bukti bahwa sejarah perjuangan yang dilewati oleh bahasa Indonesia supaya bisa bertahan hidup sampai sekarang tidak terlupakan.

Referensi:

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Tarigan, Henry Guntur. 1998. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Bandung: Angkasa

1 Like