Apa sih Partikel Penegas Itu?

Apa sih Partikel Penegas Itu?

Oleh: Salsabila Noor Assyfa

Kalian tau enggak sih apa itu Partikel Penegas? Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas tentang Partikel Penegas loh.

Partikel Penegas merupakan salah satu dari lima kelompok Klasifikasi Kata Tugas yang dibagi berdasarkan perannya dalam frasa atau kalimat. Partikel Penegas ini dibagi menjadi empat macam, yaitu: -kah, -lah, -tah, dan pun.

Pertama kita akan membahas partikel –kah dahulu, Partikel –kah yang berbentuk klitika dan bersifat manasuka dapat menegaskan dalam kalimat interogatif. Ada beberapa kaidah yang dipakai:

1.) Jika dipakai dalam deklaratif, -kah mengubah kalimat tersebut menjadi kalimat interogatif.

Contoh: Diakah yang akan datang? (Bandingkan dengan: Dia akan datang?)

2.) Jika dalam kalimat interogatif sudah ada kata tanya seperti apa, di mana, bagaimana, maka –kah bersifat manasuka. Pemakaian –kah menunjukan kalimatnya lebih formal dan lebih halus.

Contoh: a. Apa ayahmu sudah datang?

b. Apakah ayahmu sudah datang?

3.) Jika dalam kalima tidak ada kata tanya tetapi intonasinya adalah intonasi interogatif, maka –kah akan memperjelas kalimat itu sebagai kalimat interogatif. Kadang urutan katanya dibalik.

Contoh: a. Akan datang dia nanti malam?

b. Akan datangkah dia nanti malam?

Selanjutnya, yang kedua kita akan membahas partikel –lah. Partikel –lah juga mengandung klitika, dipakai dalam kalimat imperatif atau kalimat deklaratif. Nah dibawah ini adalah kaidah pemakaiannya:

1.) Dalam kalimat imperatif, –lah dipakai untuk sedikit menghaluskan nada perintahnya.

Contoh: Pergilah sekarang sebelum hujan turun!

2.) Dalam kalimat deklaratif, -lah dipakai untuk memberikan ketegasan yang sedikit keras.

Contoh: Ambil berapa sajalah yang kamu butuhkan

Dari pemakaian partikel –lah pada contoh di atas tampak bahwa partikel itu cenderung dilekatkan pada predikat kalimat.

Nah, yang ketiga kita akan membahas tentang partikel –kah, partikel ini juga berbentuk klitika, dipakai dalam kalimat interogatif, tetapi si penanya tidak mengharapkan jawaban. Partikel ini sering digunakan dalam sastra lama dalam menggabarkan keheranan, atau kesangsiannya.

Contoh: Apakah artinya hidup tanpa engkau?

Terakhir, kita akan membahas mengenai partikel –pun. Partikel –pun hanya dipakai dalam kalimat deklaratif dan dalam tulisan dipisahkan dari kata di mukanya. Di bawah ini adalah kaidah pemakaiannya:

1.) Pun dipakai untuk mengeraskan arti kata yang diiringinya.

Contoh: Mereka pun akhirnya setuju dengan usul kami.

Dari pemakaian partikel pun pada contoh di atas tampak bahwa partikel itu cenderung dilekatkan pada subjek kalimat. Jangan lupa juga, bahwa penulisan pun pada konjungtor ditulis serangkai, seperti walaupun, meskipun, adapun, dl.

2.) Pun sering pula dipakai bersama untuk menandakan perbuatan atau proses mulai berlaku atau terjadi.

Contoh: Tidak lama kemudian hujan pun turunlah dengan derasnya.

Nah, dari penjelasan di atas, sudah cukup menjelaskan belum apa itu partikel penegasan? Semoga penjelasan di atas bermanfaat ya teman-teman.

Daftar Pustaka

Hasan Alwi, d. (1988). Tata Bahasa Baku Indonesia.