Apa itu Partikel Penegas? Mari Kita Bahas!

6f62fbcd-09d7-4622-a2bd-e205e451c083

Oleh: Sherlin Tazkiya Nur Salsabila

Apa itu Partikel Penegas? Mari Kita Bahas!

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia partikel merupakan kata yang biasanya tidak dapat diderivasikan atau diinfleksikan. Dalam partikel mengandung makna gramatikal dan tidak mengandung makna leksikal, termasuk di dalamnya artikel, preposisi, konjungsi, dan interjeksi. Hal ini sejalan dengan pendapat Alwi, dkk. (2003:287) yang mengemukakan bahwa kata tugas merupakan kata yang hanya mempunyai arti gramatikal dan tidak mempunyai arti leksikal.

Di dalam partikel tata bahasa memiliki beberapa jenis, salah satunya yaitu pertikel penegas. Fungsi partikel banyak macamnya, akan tetapi pada partikel penegas memiliki fungsi yaitu menampilkan unsur yang diiringinya.

Partikel penegas merupakan partikel yang penggunaannya hanya dibubuhkan pada kata dasar tanpa mengurangi atau bahkan menghilangkan arti kata tersebut. Partikel penegas berfungsi sebagai bentuk untuk mengungkapkan penegasan pada suatu kata dasar. Dalam partikel penegas memiliki jenis yang terdiri atas -lah, -kah, -tah, dan pun. Tiga bentuk pertama yaitu -lah, -kah, -tah berupa klitika, sedangkan -pun bukan termasuk dalam klitika.

Yang pertama adalah partikel -lah. Partikel ini berbentuk klitika dan biasanya digunakan dalam kalimat imperatif atau kalimat deklaratif. Kalimat imperative yaitu berupa kalimat perintah dan deklaratif berupa pernyataan yang jelas dan ringkas. Dalam kalimat imperative, partikel -lah berfungsi untuk memperhalus nada perintah, sebagai contoh yaitu a) Buatlah hidup Anda senyaman mungkin! b) Bawalah makanan itu untuk keluargamu! c) Datanglah tepat waktu!

Sedangkan dalam kalimat deklaratif berfungsi untuk memberi ketegasan pada suatu kalimat. Contoh dalam kalimat adalah a) Akulah yang menyelesaikan semua tugas di ruangan ini. b) Inilah yang menjadi permasalahan sebenarnya. c) Dari cerita yang saya dengar, Dindalah yang menggugat cerai suaminya.

Kemudian yang kedua adalah partikel -kah yang juga berbentuk klitika dan bersifat manasuka. Dalam partikel ini digunakan pada kalimat interogatif yaitu berupa kalimat tanya. Sehingga membentuk kalimat seperti berikut a) Apakah kamu sudah sembuh, Ummi? b) Akan datangkah kamu di pernikahan Sinta besok? c) Bagaimanakah cara untuk menulis yang baik dan benar?

Selanjutnya ada patikel -tah yang berbentuk klitika dan bersifat interogatif. Biasanya penanya tidak memerlukan jawaban atas pertanyaannya karena disampaikan untuk diri sendiri karena keheranan. Dan partikel ini sering dipakai dalam sastra lama dan sekarang sudah tidak dipakai lagi. Adapun contoh dalam kalimat yaitu a) Apatah artinya hidup di dunia ini jika tak sembahyang? b) Siapatah orang yang mau berteman dengan orang seperti aku?

Yang terakhir adalah partikel -pun, yang hanya digunakan dalam kalimat deklaratif dan penggunaannya dipisah dengan kata sebelumnya. Sebagai contoh dalam kalimat yaitu a) Setelah pulang sekolah, mereka pun langsung bermain bersama. b) Siapa pun yang datang ke tempat itu akan diberi makanan.

Partikel -pun juga sering digunakan bersamaan dengan partikel -lah yang menjadi arti berlaku atau sedang mulai terjadi. Contoh dalam kalimat yaitu a) Tak lama kemudian hujan pun turunlah dengan derasnya. b) Bagaimana pun caranya, akulah yang harus menang.

Sekian penjelasan mengenai partikel penegas dan jenisnya, semoga bermanfaat!

Sumber Referensi

Alwi, H., & dkk. (2009). TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA. Jakarta: Balai Pustaka.

Pratami, I., Emidar, & Ratna, E. (2016). PENGGUNAAN KATA TUGAS DALAM TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BUKITTINGGI. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 161-168.