Aku, teman, dan kontrakan

Aku, teman teman, dan kontrakan

Aku seorang mahasiswa baru, yang dulunya waktu menunggu masa PKKMB kampus, dirumah hanya bangun tidur jam 12 siang, main hp sampe asar, main sebentar, pulang sebelum maghrib, dan setelah isya main lagi hingga menhelang shubuh. Hidup yang sangat menyenangkan dimana tidak ada tugas, hari hari cuman main sambil haha hihi. Tetapi setelah masa PKKMB tiba, menurutku hidup sangatlah sulit. Terkesan lebay tapi memang menurutku seperti itu. Dipaksa bangun pagi, seharian berkegiatan di kampus hingga sore, belum lagi tugas tugas dari kakak tingkat yang menumpuk. Seminggu berlalu, masa PKKMB telah usai dan tibalah waktu pembagian kelas. Saat waktu pengumuman, aku berada di kelas B dimana tidak ada teman yang akrab di kelas itu. Waktu pertama kali masuk kelas pun jadi bingung, karena gatau mau ajak ngobrol siapa. Beberapa hari berlalu, aku sudah mulai akrab dengan teman teman kelas yang lain, tetapi aku belum mau diajak main sama temen temen kelas. Jadi setiap hari setelah kelas, aku lebih memilih pulang kerumah walaupun jarak kampus ke rumah lumayan jauh dan harus macet macetan dijalan. Karena pada waktu itu aku berpikir bahwa teman teman yang lain bakalan main ke tempat tempat yang tidak biasa buatku, seperti cafe, bistro, dan tempat makan yang lain. Alasanku tidak ikut ya karena uang saku yang mepet, yang hanya bisa digunakan untuk membeli bensin serta jajan 10 ribu perhari. Namun pada suatu saat, dimana ada 2 mata kuliah yang jeda antar mata kuliah tersebut agak lama, aku memutuskan untuk ikut teman teman daripada pulang. Ternyata, teman teman kelasku tidak pergi main ke tempat makan, tetapi malah datang ke kontrakan salah satu temanku. Kontrakan tersebut tidak terlalu besar, hanya ada 2 kamar yang dikontrak oleh 3 orang. Tetapi kontrakan tersebut selalu ramai dengan teman teman baik dari kelasku maupun dari kelas lain yang sedang main di sana. Disaat aku sampai di kontrakan tersebut, aku masih merasa canggung dan agak gaenak dengan teman temanku, tapi semuanya malah menyuruhku untuk masuk dan menganggap kontrakan tersebut sebagai rumah sendiri. Setelah seminggu aku main di kontrakan tersebut, aku mulai nyaman disana. Hampir setiap hari aku main ke kontrakan bersama teman teman yang lain, dan kadang kadang aku juga tidur di kontrakan tersebut. Sekarang, setiap hari aku selalu datang lebih awal sebelum jam masuk mata kuliah pertama untuk main ke kontrakan dulu. Lalu setelah selesai kuliah pun, aku juga main lagi ke kontrakan. Banyak hal hal yang aku lakukan di kontrakan bersama teman teman, seperti masak, memainkan gitar sambil bernyayi bersama, dan ngobrol ngalor ngidul dengan teman. Hampir setiap hari pulang tengah malam hanya karena terlalu asyik main di kontrakan. Aku sendiri juga heran, padahal aku bukan tipe orang yang suka main setiap hari. Tetapi waktu dikontrakan, aku merasa bahwa aku sedang berada dirumahku sendiri. Mungkin karena teman temanku yang mau menerimaku seperti keluarga. Dimana jarang aku temui teman seperti itu. Mereka sangat solid, jika ada satu teman yang memiliki masalah, pasti semua akan membantu. Jika sedang makan diluar, dan ada satu teman yang gak ikut karena tidak ada uang, pasti semua akan mengajak dan mengatakan “wis, ayo melu sik, perkoro bayar mengko gampang, wong koncone okeh og” seperti itu. Itulah hal.hal yang membuatku menjadi betah untuk selalu berada di kontrakan. Terkadang orang tuaku juga menanyakan kenapa aku selalu pulang malam, padahal jadwal perkuliahan hanya sampai jam 6 sore paling lama. Mungkin aku juga salah karena selalu pulang malam hanya untuk main saja. dan pastinya orang tuaku juga khawatir jika anaknya belum pulang, padahal hari sudah larut malam. Tetapi semua hal hal di kontrakan tersebutlah yang membuat aku betah untuk berlama lama di kontrakan. Bertemu teman teman, melakukan hal hal yang seru bersama mereka, serta masak sebelum makan bersama yang hampir tidak pernah aku lakukan bersama teman temanku di masa sekolah dulu. Aku bersyukur punya teman teman yang baik, serta pengertian denganku. Mungkin seperti itu ceritaku sebagai mahasiswa baru semester satu. Yang menemukan banyak teman baru, hal hal baru di masa kuliah yang hanya baru beberapa bulan. Mungkin akan ada hal hal lain yang sangat mengejutkan pada hari hari yang akan datang. Aku sudah tidak sabar untuk menjalani hari sebagai mahasiswa bersama teman temanku yang lain.

1 Like