Aku dan takdir yang tak terduga

hai,

aku mau berbagi ke teman teman perjalananku masuk ke ilmu administrasi negara UNS 21.

sejak duduk dibangku SMP aku sudah berfikir ingin kuliah di UNS, meskipun aku belum tau jurusan jurusan yang ada di UNS, lanjut ke bangku SMA aku mulai bingung ingin masuk ke universitas mana, padahal disitu baru masuk kelas 10 hehe. oh iya aku berasal dari kelas MIPA, aku bersekolah di madrasah aliyah negeri Karanganyar. mulai kelas 11 aku mencoba daftar organisasi OSIS, meskipun awalnya tidak mendapat restu dari ibuku,aku tetap ikut seleksi. hingga pada akhirnya aku keterima dan mendapatkan jabatan sebagai sekretaris, dan mulai disitu ibuku mengizinkan aku ikut organisasi, sering pulang sore bahkan pernah sampai sakit tipes karna mikir proposal yang tak kunjung di acc sama pembina hahah. kelas 11 aku fokus ke osis bahkan kadang sampai lupa kewajiban ku sebagai murid, sering ketinggalan pelajaran, sering terlambat ngumpulin tugas, jarang masuk ke kelas. setelah purna dari organisasi karna aku merasa banyak ketinggalan pelajaran, aku les di LCC Karanganyar, beberapa bulan les disana aku keluar karena ingin belajar mandiri.

saat aku kelas 12 aku masih bingung ingin msuk universitas mana, karena aku tiba tiba pengen masuk ke UGM hanya saja sama orang tua tidak diizinkan jauh jauh. dan disitu aku sudah malas karena tidak dibolehkan daftar ke PTN yang aku inginkan, bahkan aku sempat bilang kalau gitu aku masuk swasta saja, namun aku berfikir berkali kali karna tidak ingin memberatkan orang tua terkait masalah pembayaran UKT. awalnya aku ingin masuk ke perawat, namun karna tinggiku kurang dari 150 udah minder duluan deh… setelah itu aku mencoba cari cari informasi pendaftaran UNS, dibantu temanku daftar UNS, pertama tama aku sangat ingin masuk ke manajemen atau akuntansi UNS, dan di waktu pendaftaran SBMPTN aku mencoba daftar jurusan itu, namun gagal. mulai disitu aku sudah berfikir bahwa aku tidak akan bisa berkuliah di UNS, setelah beberapa minggu aku dan orang tuaku mencoba survei ke UIN Surakarta, karena aku belum tau letak UIN itu dimana, setelah sampai disana ternyata tempatnya sangat jauh, dan ibuku bilang kalau itu terlalu jauh jika aku laju ke sana, aku sudah pasrah karna tidak diterima di UNS, ingin ke UIN dibilang jauh, trus ibuku bilang kalau aku coba daftar mandiri dulu saja. dengan hati yang bimbang aku mencoba daftar jalur mandiri, namun berbeda dari jurusan di SBMPTN, sebelum ujian ada waktu sekitar 1 bulan untukku belajar, meskipun aku anak MIPA aku membaca materi IPS lewat internet, lalu aku rangkum di buku tulis, dan aku mendapatkan materi materi yang harus dipelajari anak soshum karna aku gabung grup di twitter, instagram dll. di jalur mandiri aku memilih jurusan farmasi dan Ilmu Administrasi Negara, tapi asal kalian tau sejujurnya aku tidak berminat di farmasi, aku lebih berminat di administrasi negara. aku ambil farmasi karna salah pencet hahaa. oh iyaa teman teman aku linjur ya hehee

lanjut yaa, selesai ujian mandiri aku ga tenang karna takut kalau tidak diterima, sambil menunggu pengumuman aku juga menggunakan jalur langit hehe. waktu H-1 pengumuman aku daftar UIN, pas hari H pengumuman,sekitar pukul 08.30 aku mau membayar uang pendaftaran ke bank, namun ada salah satu sahabat ku mengatakan bahwa sudah ada pengumuman terkait jalur mandiri, teman ku bilang kalau dia tidak diterima, dan disitu aku sudah berfikir kalau aku tidak diterima, sahabatku memaksaku membuka pengumuman karna dia yakin kalau aku keterima, sembari menunggu ibuku yang sedang siap siap mau mengantarku ke bank, aku coba buka pengumuman, dengan perasaan campur aduk, tangan gemetar aku sudah yakin tidak diterima, dan yaaaa saat aku membuka pengumuman, aku teriak teriak menghampiri ibuku sambil bilang aku ketrima di UNS, disitu ibuku masih tidak percaya, ibuku langsung memeluk ku dan ikut nangis, bapakku yang sedang membenarkan kran langsung masuk ke rumah, dikiranya aku digigit ular, dan bapakku juga ikut senang mendengarnya, bahkan abangku juga senang mendengar kabar bahwa aku diterima. aku sangat senang meskipun belum seberapa aku membuat ibu bahagia. itu aja ya teman teman

oh iya pesanku, tetap semangat dalam memperjuangkan cita cita/keinginanmu. jangan mudah overthingking, dan jangan pernah berfikiran buruk, yakin dengan usahamu. yakinlah dengan takdirmu, percaya aja kalau kamu gagal itu adalah salah satu langkahmu menuju keberhasilan.

buat bangga orang tuamu, jangan kecewakan mereka